Sedangkan menurut syariat Islam, doa adalah permintaan atau permohonan yang dilakukan oleh seorang hamba kepada Allah SWT untuk mendapatkan sebuah kebaikan bagi dirinya. Doa merupakan harapan hamba kepada penciptanya dan doa merupakan kerendahan hati manusia kepada tuhan.
Saat ini banyak orang yang berpaham materialisme tidak lagi menganggap doa sebagai bagian dari kebutuhan manusia. Mereka beranggapan bahwa doa hanya akan melemahkan manusia dalam berusaha mencapai apa yang dia inginkan, "untuk apa berdoa, kalau manusia bisa melakukan aktifitasnya tanpa campur tangan Tuhan, toh kita sudah diciptakan akal untuk berpikir dan berusaha dengan tenaga kita", kira-kira begini kata-kata yang sering keluar dari orang yang mendewakan akalnya ketika disuruh berdoa.
Padahal mereka tidak sadar bahwa doa mempunyai kekuatan tersendiri yang dapat melampaui kekuatan manusia dalam berusaha. Sebagaiman fungsinya terkadang doa dapat memutar balikkan hal yang dianggap mustahil menjadi hal yang tidak mustahil. Karena bagi Tuhan tidak ada satu hal yang mustahil di alam semesta ini, apapun yang Allah inginkan pasti akan terjadi.
Membuat pengharapan dan permintaan kepada Allah dalam bentuk berdoa merupakan sebuah perilaku yang baik, karena hanya kepada Allah sajalah manusia meminta pertolongan. Jangan sampai manusia meminta pertolongan kepada selain Allah, misalnya adalah meminta tolong kepada patung (berhala), jin, setan, batu atau pohon yang mempunyai kekuatan, leluhur dan hal lain yang mempunyai kekuatan magis. Perilaku seperti ini sudah termasuk dalam kategori syirik yakni mensekutukan Allah. Jangan sampai membuat Allah "cemburu" dengan perilaku syirik, sehingga ketika suatu saat orang yang berbuat syirik berdoa kepada-Nya, doa tersebut tidak akan sampai.
Larangan membuat pengharapan atau berdoa kepada selain Allah dijelaskan dalam Al-Quran surat Yunus ayat 106 yang artinya :
"Dan janganlah kamu menyeru (berdoa) kepada selain Allah, (yaitu) apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah, sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang zolim"
Melalui ayat Al-Quran di atas Allah dengan jelas telah melarang menusia untuk berbuat zolim terhadap dirinya sendiri dengan berdoa kepada selain Allah. Lalu bagaimana dengan orang yang berdoa kepada selain Allah namun doa itu dapat dikabulkan?.
Jawabannya adalah, orang yang biasanya berdoa kepada selain Allah mempunyai maksud dan keinginan hanya kepada hal yang bersifat duniawi semata. Namun karena Allah mempunyai sifat Rahman dan Rahim, maka terkadang doa itu dikabulkan kepada hambanya yang berbuat zolim tersebut agar hamba tersebut mendapatkan kebaikan yang dia inginkan. Tujuannya adalah agar suatu saat hamba Allah tersebut sadar bahwa sebenarnya yang memberikan kebaikan kepadanya itu bukan jin, setan, batu, pohon, patung dan lain-lain, tetapi Allah jualah yang memberikan semua rahmat itu.
Kalau orang yang bebuat zolim saja bisa dikabulkan doanya, lalu bagaimana dengan orang yang berdoa langsung kepada Allah?. Dalam Al-Quran surat Al-Mu'min ayat 60 Allah berfirman yang artinya : "Dan Tuhan kalian berfirman : mintalah (berdoa) kepadaku, niscaya akan aku kabulkan kepada kalian"
Allah dengan jelas melalui ayat Al-Quran di atas memerintahkan kepada manusia agar berdoa kepada-Nya, lalu Allah sendirilah yang akan mengabulkan doa tersebut. Allah sebagai pencipta manusia tau perisis bahwa manusia itu akan membutuhkan kekuatan di luar diri manusia. Olehnya itu Allah memerintahkan bahwa apapun yang manusia inginkan harus dikembalikan kepada Allah.
Selain berdoa, manusia harus berusaha untuk mencapai apa yang diinginkan, jangan mengira bahwa segalanya akan datang dengan sendiri tanpa ada usaha. Doa dan usaha itu harus berjalan bersamaan, tidak boleh melepaskan satu sama lain.
Allah dalam surat Al-Mu'min telah menjamin bahwa, doa yang dipanjatkan oleh manusia akan Allah kabulkan. Hanya saja terkadang jawaban Allah terhadap doa manusia itu berbeda, Allah akan menjawab doa manusia dengan apa yang manusia butuhkan, bukan apa yang manusia inginkan. Sehingga ketika kita berdoa kepada Allah lalu balasan dari Allah berbeda, maka jangan mengeluh atau berpikir bahwa Allah tidak mengabulkan doa, tetapi Allah lebih mementingkan kebutuhan kita dibandingkan dengan keinginan kita.