Penciptaan manusia merupakan salah satu hak mutlat Tuhan yang tidak dapat dibantah oleh makhluk, bahkan protesnya malaikat ketika manusia akan diciptakan hanya dijawab oleh Allah swt. dengan pernyataan bahwa saya (Allah) lebih mengetahui apa yang tidak kalian ketahui. Hal ini tergambar jelas dalam Al-Quran sebagai berikut:
Terjemahannya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (Q.S. Al-Baqarah: 30)
Sebagaimana disebutkan dalam ayat di atas bahwa, penciptaan manusia bertujuan untuk menjadi khalifah di muka bumi. Khalifah dalam artian untuk mengelola dan memelihar bumi dengan sebaik-baiknya. Namun ketika manusia diciptakan kemudian diturunkan di bumi dan berkembang biak menjadi bersuku-suku berbangsa-bangsa dan terdapat banyak perbedaan diantara mereka maka, terjadilah persaingan yang pada akhirnya menyebabkan banyak kerusakan di atas bumi. Padahal Allah swt. telaha berfirman bahwa, tujuan manusia diciptakan berbeda-beda itu untuk saling kenal mengenal.
Terjemhannya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Qs. al-Hujurat: 13)
Dalam ayat tersebut sudah menyebutkan bahwa penciptaan manusia untuk saling kenal mengenal ini memiliki tujuan agar manusia bertakwa. Takwa dalam artian menjalin hubungan baik dengan Allah swt. sebagai sang pencipta, menjalin hubungan baik dengan manusia sebagai sesama makhluk Allah swt. dan menjalin hubungan dengan alam yang artinya bahwa melestarikan alam dengan sebaik mungkin untuk kelangsungan hidup manusi.
Menyoroti tulisan dengan judul; bagaimana cara anda memilih profesi (كيف تختار مهنتك ؟) yang menyebutkan bahwa penciptaan manusia berbeda dalam banyak hal, misalnya dalam kemampuan, tindakan, dan sebagainya untuk saling membantu dalam membangun kehidupan.
Terjemahannya: Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. (Q.S. Az-Zukhruf 32).
Idealnya manusia bersikap sebagaimanya yang disebutkan dalam tulisan tersebut dan sebagaimana yang disebutkan dalam ayat ini, yakni saling bahu membahu untuk menuju kehidupan yang lebih baik. Sebenarnya manusia tidak boleh membedakan antara satu dengan yang lain, misalnya orang kaya tidak boleh merendahkan orang miskin, petani tidak boleh ditekan oleh pengusaha, dan sebagainya, karena setiap profesi manusia itu saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Namun kenyataan di lapangan mengatakan hal yang berbeda, masih saja terjadi ketimpangan dalam masyarakat. Salah satu contoh yang dapat kita lihat adalah kasus konflik agrarian antara petani dan pabrik semen (PT Semen Indonesia) di semarang. Belum lagi kasus guru dikriminalisasi atau dianiaya dari orang tua, karena guru menindak siswa yang melanggar aturan sekolah, dan masih banyak lagi profesi-profesi yang dianggap lemah ditindas oleh mereka yang menggap dirinya memiliki kekuasaan. Walaupun demikian kehidupan di dunia ini seperti dua sisi mata uang, ada yang buruk namun ada pula yang baik, sehingga tidak dapat di-generalisir bahwa manusia itu sama dalam sikap dan tingkah langku. Masih banyak manusia-manusia yang berhati mulia di dunia ini yang tidak sombong dan tidak merendahkan orang lain.
Selanjtunya dalam tulisan tersebut menyebutkan bahwa, pada masa lalu anak muda akan mempelajari apa yang menjadi profesi orang tuanya, sehingga ketika dewasa mereka berprofesi sama dengan profesi orang tuanya. Sehingga mungkin dari sinilah lahir istilah keluarga guru, keluarga petani, keluarga dokter, dan sebagainya, karena ada keterkaitan satu keluarga dengan profesi mereka. Sebenarnya hal semacam ini masih terjadi pada zaman sekarang, dimana masih ada sebagian orang tua yang menginginkan anaknya mengikuti jejak mereka, atau ada sebagian anak yang terinspirasi dengan profesi orang tuanya sehingga mereka berprofesi sama. Seperti Drey dan Rendi, warga Tangerang Banten yang setiap hari melihat kebiasaan ibu mereka yang memiliki profesi sebagai dokter, membuat kedua kakak beradik ini memilih mengikuti jejak ibunya dengan kualiah di fakultas kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta. Sang kakak Drey terlebih dahulu kuliah di situ, kemudian diikuti oleh adiknya.
Walaupun saat ini masih ada anak yang mengikuti profesi orang tuanya, namun lebih banyak sudah memiliki pilihan yang berbeda. Anak mulai melirik ke profesi-profesi lain yang menurut mereka sesuai dengan passion atau motivasi yang ada dalam didirnya, sehingga membuat mereka tidak bosa untuk menjalani profesinya itu. Kebanyakan pemuda saat ini memilih pekerjaan yang terkait dengan pemerintah atau perusahaan swasta. Tetapi ada sebagian pemuda yang memilih untuk membangun usahanya sendiri, sehingga lahir starup-starup (perusahaan rintisan) baru karya anak muda. Starup ini memanfaatkan teknolog digital yang sedang marak saat ini, sehingga mudah dikenal oleh orang lain. Selian itu ada juga anak muda yang memilih profesi sesuai dengan trend abad 21, yaitu menggunakan teknologi komunikasi dan informasi sebagai tempat mereka bekerja. Lahirnya para selebrag dengan memiliki jutaan follower di Instagram, dan lahirnya video creator yang memiliki jutaan subscribe di youtube sebagai contoh pemanfaatan TIK dalam hal ini media sosial sebagai profesi baru.
Pada dasarnya saat ini peluang kerja sangat banyak, anak muda tidak perlu menjadi pegawai honor seumur hidup di instansi pemerintah, atau melamar kerja di perusahaan swasta yang prosesnya sangat berliku dan belum tentu diterima. Anak muda sudah saatnya berkreasi untuk melahirkan berbagai karya yang bernilai ekonomi sehingga dapat dibeli dan dinikmati oleh orang lain. Jadi ketika selesai sekolah atau kuliah, anak muda sebenarnya sudah mengetahui dimana dia harus berada dalam berprofesi dengan menyesuaikan kemampuan yang ada dalam dirinya, tanpa harus menunggu pembukaan lowongan CPNS yang terbatas kuotanya, atau yang lebih parahnya lagi melamar kerja dengan cara-cara yang tidak baik, seperti sogok atau menggunakan “orang dalam”.
Cara-cara curang di abad 21 ini sebenarnya sudah tidak lagi releva, karena dunia sudah tidak membutuhkan orang dengan kemampuan yang minim. Persaingan membuat semua orang diharuskan untuk “berlari” mengejar lajunya perubahan dan perkembangan zaman. Setiap saat pasti ada saja yang berubah, sehingga pola kehidupan masyarakat juga akan mengalami perubahan yang sama. Pemuda sudah saatnya bersikap fleksibel sehingga bisa menyesuaikan diri dimana saja. Selain itu peningkatan kompetensi melalui berbagai pelatihan menjadi salah satu hal yang wajib yang harus terus diikuti oleh setiap anak muda, agar melek terhadap perubahan sosial, dan dapat mengembangkan profesinya menjadi lebih baik.
___________________
*Catatan kritis terhadap tulisan dengan judul كيف تختار مهنتك ؟
** Ditulis Oleh Jufri Derwotubun
وَإِذۡ قَالَ رَبُّكَ لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّي جَاعِلٞ فِي ٱلۡأَرۡضِ خَلِيفَةٗۖ قَالُوٓاْ أَتَجۡعَلُ فِيهَا مَن يُفۡسِدُ فِيهَا وَيَسۡفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحۡنُ نُسَبِّحُ بِحَمۡدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَۖ قَالَ إِنِّيٓ أَعۡلَمُ مَا لَا تَعۡلَمُونَ
Terjemahannya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (Q.S. Al-Baqarah: 30)
Sebagaimana disebutkan dalam ayat di atas bahwa, penciptaan manusia bertujuan untuk menjadi khalifah di muka bumi. Khalifah dalam artian untuk mengelola dan memelihar bumi dengan sebaik-baiknya. Namun ketika manusia diciptakan kemudian diturunkan di bumi dan berkembang biak menjadi bersuku-suku berbangsa-bangsa dan terdapat banyak perbedaan diantara mereka maka, terjadilah persaingan yang pada akhirnya menyebabkan banyak kerusakan di atas bumi. Padahal Allah swt. telaha berfirman bahwa, tujuan manusia diciptakan berbeda-beda itu untuk saling kenal mengenal.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقۡنَٰكُم مِّن ذَكَرٖ وَأُنثَىٰ وَجَعَلۡنَٰكُمۡ شُعُوبٗا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓاْۚ إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٞ
Terjemhannya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Qs. al-Hujurat: 13)
Dalam ayat tersebut sudah menyebutkan bahwa penciptaan manusia untuk saling kenal mengenal ini memiliki tujuan agar manusia bertakwa. Takwa dalam artian menjalin hubungan baik dengan Allah swt. sebagai sang pencipta, menjalin hubungan baik dengan manusia sebagai sesama makhluk Allah swt. dan menjalin hubungan dengan alam yang artinya bahwa melestarikan alam dengan sebaik mungkin untuk kelangsungan hidup manusi.
Menyoroti tulisan dengan judul; bagaimana cara anda memilih profesi (كيف تختار مهنتك ؟) yang menyebutkan bahwa penciptaan manusia berbeda dalam banyak hal, misalnya dalam kemampuan, tindakan, dan sebagainya untuk saling membantu dalam membangun kehidupan.
أَهُمۡ يَقۡسِمُونَ رَحۡمَتَ رَبِّكَۚ نَحۡنُ قَسَمۡنَا بَيۡنَهُم مَّعِيشَتَهُمۡ فِي ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۚ وَرَفَعۡنَا بَعۡضَهُمۡ فَوۡقَ بَعۡضٖ دَرَجَٰتٖ لِّيَتَّخِذَ بَعۡضُهُم بَعۡضٗا سُخۡرِيّٗاۗ وَرَحۡمَتُ رَبِّكَ خَيۡرٞ مِّمَّا يَجۡمَعُونَ
Terjemahannya: Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. (Q.S. Az-Zukhruf 32).
Idealnya manusia bersikap sebagaimanya yang disebutkan dalam tulisan tersebut dan sebagaimana yang disebutkan dalam ayat ini, yakni saling bahu membahu untuk menuju kehidupan yang lebih baik. Sebenarnya manusia tidak boleh membedakan antara satu dengan yang lain, misalnya orang kaya tidak boleh merendahkan orang miskin, petani tidak boleh ditekan oleh pengusaha, dan sebagainya, karena setiap profesi manusia itu saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Namun kenyataan di lapangan mengatakan hal yang berbeda, masih saja terjadi ketimpangan dalam masyarakat. Salah satu contoh yang dapat kita lihat adalah kasus konflik agrarian antara petani dan pabrik semen (PT Semen Indonesia) di semarang. Belum lagi kasus guru dikriminalisasi atau dianiaya dari orang tua, karena guru menindak siswa yang melanggar aturan sekolah, dan masih banyak lagi profesi-profesi yang dianggap lemah ditindas oleh mereka yang menggap dirinya memiliki kekuasaan. Walaupun demikian kehidupan di dunia ini seperti dua sisi mata uang, ada yang buruk namun ada pula yang baik, sehingga tidak dapat di-generalisir bahwa manusia itu sama dalam sikap dan tingkah langku. Masih banyak manusia-manusia yang berhati mulia di dunia ini yang tidak sombong dan tidak merendahkan orang lain.
Selanjtunya dalam tulisan tersebut menyebutkan bahwa, pada masa lalu anak muda akan mempelajari apa yang menjadi profesi orang tuanya, sehingga ketika dewasa mereka berprofesi sama dengan profesi orang tuanya. Sehingga mungkin dari sinilah lahir istilah keluarga guru, keluarga petani, keluarga dokter, dan sebagainya, karena ada keterkaitan satu keluarga dengan profesi mereka. Sebenarnya hal semacam ini masih terjadi pada zaman sekarang, dimana masih ada sebagian orang tua yang menginginkan anaknya mengikuti jejak mereka, atau ada sebagian anak yang terinspirasi dengan profesi orang tuanya sehingga mereka berprofesi sama. Seperti Drey dan Rendi, warga Tangerang Banten yang setiap hari melihat kebiasaan ibu mereka yang memiliki profesi sebagai dokter, membuat kedua kakak beradik ini memilih mengikuti jejak ibunya dengan kualiah di fakultas kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta. Sang kakak Drey terlebih dahulu kuliah di situ, kemudian diikuti oleh adiknya.
Walaupun saat ini masih ada anak yang mengikuti profesi orang tuanya, namun lebih banyak sudah memiliki pilihan yang berbeda. Anak mulai melirik ke profesi-profesi lain yang menurut mereka sesuai dengan passion atau motivasi yang ada dalam didirnya, sehingga membuat mereka tidak bosa untuk menjalani profesinya itu. Kebanyakan pemuda saat ini memilih pekerjaan yang terkait dengan pemerintah atau perusahaan swasta. Tetapi ada sebagian pemuda yang memilih untuk membangun usahanya sendiri, sehingga lahir starup-starup (perusahaan rintisan) baru karya anak muda. Starup ini memanfaatkan teknolog digital yang sedang marak saat ini, sehingga mudah dikenal oleh orang lain. Selian itu ada juga anak muda yang memilih profesi sesuai dengan trend abad 21, yaitu menggunakan teknologi komunikasi dan informasi sebagai tempat mereka bekerja. Lahirnya para selebrag dengan memiliki jutaan follower di Instagram, dan lahirnya video creator yang memiliki jutaan subscribe di youtube sebagai contoh pemanfaatan TIK dalam hal ini media sosial sebagai profesi baru.
Pada dasarnya saat ini peluang kerja sangat banyak, anak muda tidak perlu menjadi pegawai honor seumur hidup di instansi pemerintah, atau melamar kerja di perusahaan swasta yang prosesnya sangat berliku dan belum tentu diterima. Anak muda sudah saatnya berkreasi untuk melahirkan berbagai karya yang bernilai ekonomi sehingga dapat dibeli dan dinikmati oleh orang lain. Jadi ketika selesai sekolah atau kuliah, anak muda sebenarnya sudah mengetahui dimana dia harus berada dalam berprofesi dengan menyesuaikan kemampuan yang ada dalam dirinya, tanpa harus menunggu pembukaan lowongan CPNS yang terbatas kuotanya, atau yang lebih parahnya lagi melamar kerja dengan cara-cara yang tidak baik, seperti sogok atau menggunakan “orang dalam”.
Cara-cara curang di abad 21 ini sebenarnya sudah tidak lagi releva, karena dunia sudah tidak membutuhkan orang dengan kemampuan yang minim. Persaingan membuat semua orang diharuskan untuk “berlari” mengejar lajunya perubahan dan perkembangan zaman. Setiap saat pasti ada saja yang berubah, sehingga pola kehidupan masyarakat juga akan mengalami perubahan yang sama. Pemuda sudah saatnya bersikap fleksibel sehingga bisa menyesuaikan diri dimana saja. Selain itu peningkatan kompetensi melalui berbagai pelatihan menjadi salah satu hal yang wajib yang harus terus diikuti oleh setiap anak muda, agar melek terhadap perubahan sosial, dan dapat mengembangkan profesinya menjadi lebih baik.
___________________
*Catatan kritis terhadap tulisan dengan judul كيف تختار مهنتك ؟
** Ditulis Oleh Jufri Derwotubun