Suku ini menggunakan perpaduan antara beberapa bahasa daerah yang ada di wilayah Sulawesi Selatan. Mulai dari bahasa Konjo, Bugis, Makassar, serta bahasa Mandar. Dari perpaduan antar bahasa inilah suku Bentong memiliki bahasa yang unik dan terkecan bercampur-campur. Keragaman basana ini bisa juga terjadi karena kehidupan suku Bentong yang nomaden atau berpindah-pindah. Jadi mereka menemukan bahasa yang berbeda disetiap tempat yang mereka singgahi.
Masyarakat suku Bentong masyarakat menganut sistem kepercayaan animisme, yaitu dengan pemujaan terhadap roh nenek moyang dan benda-benda yang dikeramatkan. Kepercayaan ini berhenti saat Islam datang ke suku ini. Akhirnya masyarakat suku Bentong sudah banyak yang memeluk agama Islam. Hal ini pun terlihat dari setiap tradisi acara adat yang banyak mengandung unsur Islami. Bentong memiliki adat Adat perkawinan orang Bentong bersifat endogamy. Endogamy merupakan perkawinan yang dilakukan antara orang-orang satu kelompok.
Dahulunya, suku Bentong hidup dengan cara nomaden. Artinya selalu berpindah-pindah tempat tinggal. Mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Biasanya dengan membuka lahan atau ladang di wilayah tersebut. Kemudian di sinilah mereka tinggal sambil mengurusi ladang yang tengah dikerjakan tersebut.
Setelah panen, mereka pindah lagi ke tempat lainnya yang jauh dari pemukiman warga dan berada di sekitar hutan. Karena berada di hutan, satu-satunya mata pencaharian mereka adalah bercocok tanam. Kegiatan ini pun selalu mereka lakukan. Tak heran jika hasil pertanian ini pun beragam dan berbeda di setiap tempat yang mereka singgahi. Meraka menggarap beberapa tanaman di lahan perkebunan atau sawah seperti tanaman padi, kacang-kacangan, jagung, dan beberapa jenis sayur-sayuran, serta buah-buahan.
Selain itu, suku ini juga membudidayakan beberapa tanaman keras, seperti kelapa. Untuk bisa hidup pun suku Bentong juga berburu binatang yang ada di hutan. Atau menangkap ikan di lautan atau sungai yang dekat dengan pemukiman mereka.
Demikianlah tadi hal-hal yang berhubungan dengan suku Bentong di Sulawesi Selatan dengan keahlian bercocok tanamnya. Keahlian ini pun masih terus diterapkan suku ini dalam bertani maupun berladang. Dari keahlian ini pun masyarakat suku Bentong bisa hidup. Semoga artikel sederhana ini bermanfaat.