Punya Rumah yang Khas? Ini Fakta Unik Rumah Suku Toraja

Punya Rumah yang Khas, Ini Fakta Suku Toraja
Rumah - menjadi simbol yang khas bagi setiap suku yang ada di Indonesia. Bentuk, warna, bahan dasar, serta model rumah menjadi ciri-ciri khusus suku bangsa. Aneka ragam rumah yang ada ini pun tak serta-merta dibangun untuk tempat berteduh saja. Tempat ini juga dijadikan tempat untuk berkumpul dan membudidayakan warisan leluhur. Rumah khas suku Toraja contohnya. Rumah yang biasa disebut dengan rumah Tongkonan ini menyimpan keunikan tersendiri. Ada banyak fakta menarik dari rumah ini. Berikut ini fakta rumah khas suku Toraja:

1. Makna Rumah Tongkonan


Tongkonan adalah nama rumah khas suku Toraja yang berasal dari kata tongkon dan berarti duduk. Tongkonan merupakan pusat pemerintahan, kekuasaan, dan strata sosial yang ada dalam suku Toraja. Rumah ini adalah warisan nenek moyang yang hanya diwariskan kepada keturunan marga suku Toraja.

Ada 3 bagian utama dalam rumah ini. setiap bagiannya memiliki fungsi yang berbeda-beda.  Bagian selatan khusus untuk kepala keluarga, bagian tengah digunakan sebagai tempat pertemuan keluarga, dapur, tempat makan dan tempat meletakkan orang mati, sedangkan untuk bagian utara difungsikan sebagai ruang tamu, tempat meletakkan sesaji dan juga tempat tidur anak-anak. Pembagian rumah ini pun harus sesuai dan tidak boleh diubah. Jika demikian, maka akan terjadi bencana atau petaka yang tidak diinginkan.

2. Ornamen yang unik


Setiap rumah Tongkonan ini dihiasi dengan tanduk kerbau yang diletakkan di depannya dan disusun memanjang ke atas. Pemilihan ornamen ini berdasarkan atas kepercayaan suku Toraja yang menganggap bahwa tanduk kerbau melambangkan kemampuan ekonomi sang pemilik rumah.

Hal ini bisa dilihat dari kemampuan pemilik rumah dalam mengadakan upacara adat. Mengapa demikian? Karena memang setiap upacara adat membutuhkan hewan kerbau sebagai kurbannya dengan harga yang sangat mahal. Jadi semakin sering melalukan upacara adat, maka pemilik rumah akan terlihat semakin makmur perekonomiannya.

3. Makna warna ukiran di dinding Tongkonan


Pemilihan warna untuk ukiran yang ada pada Tongkonan tak boleh sembarangan.  Ukiran-ukiran ini biasanya menggunakan 4 warna dasar. Diantaranya adalah warna hitam, putih, merah, dan juga kuning. Warna ini memiliki makna yang berbeda-beda. Pertama, warna hitam melambangkan kematian atau duka, warna putih melambangkan kesucian, warna merah melambangkan suatu kehidupan, sedangkan warna kuning melambangkan kekuasaan Tuhan. Pemilihan warna ini kemudian diterapkan pada ukiran-ukiran yang diletakkan di dinding rumah Tongkonan.

4. Tempat terkuburnya mayat


Jika biasanya kita menguburkan mayat keluarga di tempat lain, masyarakat suku Toraja malah menguburkannya di rumah mereka. Namun hal ini tidak boleh sembarangan. Pihak keluarga dan masyarakat harus menggelar upacara penyempurnaan kematian. Upacara ini dilakukan untuk menghormati serta menghantarkan arwah orang meninggal menuju keabadian bersama para leluhur.

Sebelum disemayamkan, jenazah orang meninggal dalam keluarga ini disimpan di Tongkonan terlebih dahulu sebelum prosesi penguburan dilakukan. Untuk mengawetkannya, sebelum disimpan di lumbung, jenazah diberi balsem atau pengawet lainnya. Dalam upacara penguburan mayat ini, pihak keluarga harus membungkus jenazah, lalu membubuhkan ornamen benang emas dan perak pada peti jenazah. Setelah itu jenazah diturunkan dari lumbung untuk disemayamkan. Semua rangkaian upacara ini juga diiringi dengan atraksi budaya dan penyembelihan hewan kerbau bule Tedong Bonga. Tak heran jika upacara ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Nah, begitulah 4 fakta unik mengenai rumah khas suku Toraja. Rumah Tongkonan ini menyimpan banyak hal mengenai suku Toraja. Semoga artikel ini bermanfaat.

Jufri Derwotubun

Saya hanyalah seorang pengembara yang suka berpetualangan, menulis, dan membaca alam semesta.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama