Ramadhan Bulan Ladang Pahala. Bulan Ramadhan menjadi bulan penuh hikmah. Karena pada peristiwa tersebut Alloh membebaskan semua umat muslim, untuk memperbanyak amal sebanyak mungkin. Pahala ditingkatkan berkal-kali lipat tidak seperti hari biasanya.
Oleh sebab itu tidak salah memang jika dikatakan momen itu sebagai ladang pahala. Ajang pencucian segala macam bentuk dosa. Melalui ibadah puasa dan melaksanakan amalan-amalan sunah yang lainnya.
Diriwayatkan dalam sebuah khadist shahih : Rasululloh bertanya, ‘’sedekah manakah yang lebih utama? Dan beliau menjawab,’’sedekah pada bulan Ramadhan.” (HR TURMUDZI)
Mengutip petikan dalil di atas, maka dapat diambil pengertian bahwa bulan Ramadhan jelas sekali adalah kesempatan bagus untuk memperbanyak pahala. Dan di bawah ini hal-hal yang bisa Anda jadikan solusi, bagaimana cara meningkatakan ibadah tersebut. Akan tetapi semua tetap harus diniati karena Alloh dan bukan pamrih lain.
Dengan diam, tidak melakukan apa-apa bagi orang yang sedang berpuasa sudah mendapat pahala. Apalagi jika melakukan amalan baik? Namun tidak mungkin bukan dalam sehari, Anda hanya duduk berdiam diri tidak mengerjakan apa-apa. Sedikit banyak pasti mempunyai kegiatan, dan jika aktifitas itu adalah hal kebaikan. Maka pahala sudah pasti akan diterima.
Ibadah sunah banyak sekali contohnya jika hendak disebutkan, kesempatan mengerjakanpun dapat disesuaikan mengikuti keseharian Anda. Misalnya saat pagi hari sebelum pergi berkerja, meluangkan waktu membaca Al Qur’an atau mengerjakan shalat Dhuha. Di samping hati tenang juga memperlancar datanganya rejeki pada hari itu, dan meningkatkan pahala. Membaca istighfar di sela-sela kesibukan berkerja, daripada melamun memikirkan yang tidak baik. Juga bisa membuat hati lebih tentram dan damai, sebab selalu mengingat nama Alloh di hati.
Jangan pernah berkata berkerja itu soal urusan duniawi semata. Ini adalah perkataan orang iman yang pemalas tukang mengandalkan doa. Apa mungkin doa akan terijabah begitu saja, turun dari langit tanpa berusaha? Semestinya bukan begitu. Rejeki yang didapat dari berkerja bisa digunakan untuk amal dan sodaqoh, sebab beribadahpun faktanya perlu biaya. Membeli mukena, baju bersih ke masjid, membeli Al Qur’an semua menggunakan uang. Dan momen puasa menjadi waktu yang baik untuk lebih bertanggung-jawab lagi soal pekerjaan. Mengingat hasil yang diperoleh sangat bermanfaat sekali. Misalnya membeli baju baru bagi keluarga di rumah.
Memberi sedekah sebagai perwujudan rasa kasih sayang kepada sesama, mendongkrak amal ibadah di bulan Ramadhan. Ini dapat dilakukan dengan banyak cara, misalnya dengan membeli peralatan ibadah di masjid terdekat tempat tinggal Anda seperti : sarung, mukena, sandal untuk berwudhu, Al Qur’an dan sebagainya. Atau bisa juga dengan memberikan makanan saat sahur, takjil ketika berbuka kepada jamaah masjid atau orang-orang di sekitar.
Sama seperti beramal baik pahala ditingkatkan kebaikannya, berkata buruk juga demikan, dosapun dilipat-gandakan Allah. Jadi perlu ditekankan di sini bahwa mengendalikan ucapan dan perbuatan itu juga perlu dilakukan. Jangan sembarangan melontarkan kata-kata kurang menyenangkan pada teman atau saudara, atau bersikap yang menyebabkan yang lain merasa terganggu dan dirugikan.
Tak ada yang lebih penting dari keseluruhan hidup di dunia. Bila selama masIh dapat menghirup udara, menyia-nyiakan peluang yang telah diberikan Allah dalam beribadah. Ada yang lebih berguna selain mengikuti segala aturan dan perintah-Nya?
Oleh sebab itu tidak salah memang jika dikatakan momen itu sebagai ladang pahala. Ajang pencucian segala macam bentuk dosa. Melalui ibadah puasa dan melaksanakan amalan-amalan sunah yang lainnya.
Diriwayatkan dalam sebuah khadist shahih : Rasululloh bertanya, ‘’sedekah manakah yang lebih utama? Dan beliau menjawab,’’sedekah pada bulan Ramadhan.” (HR TURMUDZI)
Mengutip petikan dalil di atas, maka dapat diambil pengertian bahwa bulan Ramadhan jelas sekali adalah kesempatan bagus untuk memperbanyak pahala. Dan di bawah ini hal-hal yang bisa Anda jadikan solusi, bagaimana cara meningkatakan ibadah tersebut. Akan tetapi semua tetap harus diniati karena Alloh dan bukan pamrih lain.
1. Diam
Dengan diam, tidak melakukan apa-apa bagi orang yang sedang berpuasa sudah mendapat pahala. Apalagi jika melakukan amalan baik? Namun tidak mungkin bukan dalam sehari, Anda hanya duduk berdiam diri tidak mengerjakan apa-apa. Sedikit banyak pasti mempunyai kegiatan, dan jika aktifitas itu adalah hal kebaikan. Maka pahala sudah pasti akan diterima.
2. Memperbanyak Ibadah Sunah
Ibadah sunah banyak sekali contohnya jika hendak disebutkan, kesempatan mengerjakanpun dapat disesuaikan mengikuti keseharian Anda. Misalnya saat pagi hari sebelum pergi berkerja, meluangkan waktu membaca Al Qur’an atau mengerjakan shalat Dhuha. Di samping hati tenang juga memperlancar datanganya rejeki pada hari itu, dan meningkatkan pahala. Membaca istighfar di sela-sela kesibukan berkerja, daripada melamun memikirkan yang tidak baik. Juga bisa membuat hati lebih tentram dan damai, sebab selalu mengingat nama Alloh di hati.
3. Berkerja Dengan Penuh Tanggung Jawab
Jangan pernah berkata berkerja itu soal urusan duniawi semata. Ini adalah perkataan orang iman yang pemalas tukang mengandalkan doa. Apa mungkin doa akan terijabah begitu saja, turun dari langit tanpa berusaha? Semestinya bukan begitu. Rejeki yang didapat dari berkerja bisa digunakan untuk amal dan sodaqoh, sebab beribadahpun faktanya perlu biaya. Membeli mukena, baju bersih ke masjid, membeli Al Qur’an semua menggunakan uang. Dan momen puasa menjadi waktu yang baik untuk lebih bertanggung-jawab lagi soal pekerjaan. Mengingat hasil yang diperoleh sangat bermanfaat sekali. Misalnya membeli baju baru bagi keluarga di rumah.
4. Memberi Sedekah
Memberi sedekah sebagai perwujudan rasa kasih sayang kepada sesama, mendongkrak amal ibadah di bulan Ramadhan. Ini dapat dilakukan dengan banyak cara, misalnya dengan membeli peralatan ibadah di masjid terdekat tempat tinggal Anda seperti : sarung, mukena, sandal untuk berwudhu, Al Qur’an dan sebagainya. Atau bisa juga dengan memberikan makanan saat sahur, takjil ketika berbuka kepada jamaah masjid atau orang-orang di sekitar.
5. Mengendalikan Sikap
Sama seperti beramal baik pahala ditingkatkan kebaikannya, berkata buruk juga demikan, dosapun dilipat-gandakan Allah. Jadi perlu ditekankan di sini bahwa mengendalikan ucapan dan perbuatan itu juga perlu dilakukan. Jangan sembarangan melontarkan kata-kata kurang menyenangkan pada teman atau saudara, atau bersikap yang menyebabkan yang lain merasa terganggu dan dirugikan.
Tak ada yang lebih penting dari keseluruhan hidup di dunia. Bila selama masIh dapat menghirup udara, menyia-nyiakan peluang yang telah diberikan Allah dalam beribadah. Ada yang lebih berguna selain mengikuti segala aturan dan perintah-Nya?