Supaya Cinta Abadi, Begini Caranya Mencintai Pasangan Karena Allah

Supaya Cinta Abadi, Begini Caranya Mencintai Pasangan Karena Allah
Cinta adalah bahasa hati, menjadi tidak baik saat nafsu mulai ikut berbicara. Namun di kehidupan nyata, antara cinta dan nafsu sukar sekali dibedakan. Sebab keduanya mempunyai ikatan erat, jika berhubungan dengan cinta seseorang kepada kekasihnya.

Cinta juga universal, bila dilihat dari sudut lain. Cinta terhadap pasangan hidup, pasti berbeda dengan cinta kepada darah daging sendiri, atau cinta kepada orang tua. Masing-masing mempunyai peranan dan tanggung-jawab sendiri-sendiri.

Allah swt berfirman dalam sebuah ayat Al-Qur’an, "Wahai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu sekalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu sekalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Supaya kamu sekalian saling mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia di antara kamu sekalian di sisi Allah, ialah orang-orang yang paling takwa dan di antara kamu sekalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha Mengenal (Al-Hujurat : 13) 

Sesuai dalil di atas nyata sekali bahwa manusia memang diciptakan Allah dengan cara berpasang-pasangan. Tapi bagaimana mencintai secara benar karena Allah, berikut yang bisa diuraikan penjelasannya.

1. Menggunakan Ketaatan Kepada Allah Sebagai Bukti Mencintai


Mendasari cinta sebab taat kepada Allah, membantu hamba bersifat arif dan bijak, menyikapi segala permasalahan yang terjadi pada biduk rumahtangganya. Saling mendoakan dalam kebaikan, menyayangi dan menghormati. Cinta bukanlah satu-satunya alasan mereka dapat hidup bersama. Akan tetapi lebih dari itu, kesungguhan niat karena Allahlah mereka tetap bisa bersama.

2. Menjadi Teman Sekaligus Sahabat


Menjadikan pasangan hidup sebagai teman sekaligus sahabat, solusi indah saat melakukan komunikasi. Layaknya dua orang sahabat yang saling mengasihi, tentu mampu mengungkapkan hal-hal yang tidak disukai maupun yang tidak. Mengindentifikasikan apa yang menjadi keinginan, harapan kedua belak pihak, baik suami maupun istri.

3. Saling Memberi Dukungan Saat Menghadapi Masalah


Ketika masalah datang di kehidupan pernikahan, mereka saling memberikan dukungan. Bukan memperbesar ego, lari meninggalkan dalam ketakutan dan ketidak-berdayaan pasangan. Membantu mencari jalan keluar terbaik, terus mendampingi. Kekuatan cinta diuji justru pada saat dalam kondisi tidak baik seperti itu. Ini adalah momen pembuktian cinta yang sesungguhnya. Tidak inginnya menang sendiri, hanya mau menerima kesenangan dan kebahagiaan saja.

4. Saling Mentupi Aib


Setelah terikat menjadi sepasang suami istri, sisi baik dan buruk pasti diketahui. Berbeda ketika baru mengenal kali pertama. Dan bukan sikap bijak, jika hal tersebut diumbar di depan publik. Terutama ketika tengah bertkai. Selayaknya ditutupi keburukan dan kekurangan pasangan, meskipun tengah kecewa oleh suatu sebab. Akan lebih baik bila dibicarakan berdua tanpa melipatkan orang lain. Yang mengakibatkan mengundang bencana perselingkuhan dan penkhianatan.

5. Menghormati Orang Tua dan Profesi Pasangan


Ini merupakan masalah rawan dalam sebuah hubungan suami istri, bila menyangkut harga diri pasangan. Ini berupa : orang tua dan profesi pekerjaan yang direndahkan ketika tengah bersiteru. Pasangan saling tidak menghormati, suka meremehkan, dapat menyebabkan pertikaian yang berujung perpecahan. Perasaan cinta menguap pergi begitu saja, yang tersisa hanya penyesalan.

Tentu bukan sesuatu yang mudah, mencintai pasangan hanya semata karena Allah. Namun semua itu bukan berarti tidak bisa dipelajari. Melatih diri menerima ketidak-sempurnaan. Hanya Allah yang paling sempurna pemilik kehidupan ini, akan menjadikan hati iklas menjalani kehidupan bersama pasangan. Dan cintapun abadi sampai bertemu diakhirat nanti.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama