Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Faktor-faktor yang Menyebabkan Perubahan Sikap Anak

Faktor-faktor yang Menyebabkan Perubahan Sikap Anak
Sebelum menguraikan lebih jauh tentang faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sikap, terlebih dahulu penulis menggunakan pendekatan beberapa teori/pendapat para ahli tentang pengaruh pembawaan/bakat dengan lingkungan terhadap perkembangan sosial anak.

Aliran Nativisme, berpendapat bahwa segala perkembangan manusia itu telah ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawanya sejak lahir. Aliran Empirisme, berpendapat bahwa perkembangan akan menjadi dewasa itu besar sekali pengaruh dari lingkungan sekitarnya atau dengan kata lain, pendidikan dan pengalamannya yang diterima sejak kecil. Aliran Konvergensi, bahwa perkembangan anak itu sangat dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan lingkungan sekitar.

Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka dapat diambil suatu gambaran bahwa faktor-faktor yang dapat menyebabkan perubahan sikap adalah :

Faktor Internal (dari dalam diri)


Faktor internal yaitu faktor yang terdapat dalam pribadi manusia itu sendiri. Faktor ini berupa selectivity atau daya pilih seseorang untuk memilih dan mengolah pengaruh-pengaruh yang datang dari luar.

Pilihan terhadap pengaruh dari luar itu biasanya disesuaikan dengan motif dan sikap di dalam diri manusia, terutama yang menjadi minat perhatiannya. Misalnya, orang yang sangat haus, akan lebih memperhatikan perangsang dapat menghilangkan hausnya itu dari perangsang-perangsang yang lain.

Pada faktor intern terdapat suatu kekuatan yang ada pada diri anak untuk menerima pengaruh dari luar. Dalam hal ini, kekuatan itu berupa pembawaan dan keturunan.

1. Pembawaan dan keturunan

Pembawaan disebut juga dengan bakat, pembawaan atau bakat adalah faktor yang terdapat pada anak didik. Faktor ini disebut juga faktor intern, yaitu kekuatan yang ada dalam diri anak didik, atau ada yang menyebutkan dengan faktor dasar.

Jika sifat atau ciri-ciri tersebut diwariskan atau diturunkan melalui dengan sel-sel kelamin dari gen yang sama dengan yang lain, yang dalam hal ini dapat kita lihat dua dimensi yakni persamaan sifat dalam ciri-ciri dan ciri-ciri ini harus menurun melalui kelamin.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembawaan adalah semua kesanggupan atau seluruh kemungkinan yang terdapat pada individu yang selama masa perkembangannya benar-benar dapat diwujudkan.

Berdasarkan pendekatan tersebut di atas, memberikan pedoman bahwa anak atau manusia itu dilahirkan telah mempunyai kesanggupan-kesanggupan yang dalam perwujudannya tidak dapat direalisasikan tanpa melalui latihan.

Kemudian di sisi lain, pembawaan adalah merupakan faktor yang aktif dan pasif yang akan terus berkembang hingga mencapai perwujudannya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semua yang dibawa oleh anak sejak dilahirkan ke alam dunia ini adalah diterima dari kelahirannya.

Akan tetapi menurut hemat penulis, bahwa pembawaan itu tidaklah semuanya diperoleh karena keturunan, bisa juga karena faktor lain.

2. Pembawaan dan bakat

Antara pembawaan dan bakat adalah merupakan dua istilah yang sulit dipisahkan, namun jika dilihat dari segi penerapannya tersirat perbedaan yang terletak pada luasnya penyederhanaanya, artinya bakat adalah merupakan bawaan kecakapan yang merupakan kesanggupan-kesanggupan yang tertentu. Sedang pembawaan mengadung arti yang lebih luas yakni semua ciri dan kesanggupan yang dibawa sejak lahir.

Dari uraian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembawaan dan bakat yang dimiliki oleh anak itu bermula dari sejak kelahirannya yang biasa disebut dengan fitrah atau suci bersih, manusia membawa potensi imaniah (ketakwaan) kepada Allah swt.

Faktor eksternal (dari luar)


Lingkungan adalah segala yang ada di luar diri anak yang memberi perilaku terhadap perilakunya. Pengaruh lingkungan bisa bernilai positif dan bisa bernilai negatif pada anak, tergantung cara pendidikan anak dari orang tuanya.

Di sisi lain, lingkungan dapat berupa benda-benda, orang-orang, dan peristiwa-peristiwa yang terdapat pada diri anak yang dapat memberikan pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung, baik disengaja maupun tidak sengaja.

Terjadinya suatu pengaruh dari luar manusia, itu karena banyak interaksi dengan sekelompok manusia yang dengan hasil kebudayaannya yang sampai padanya melalui alat-alat komunikasi seperti majalah, surat kabar dan televisi bahkan sampai pada tontonan di film. Yang kesemuanya itu dapat berdampak negatif dan berdampak positif, tergantung kepada sikap seorang anak dalam menghadapi situasi yang bermacam-macam bentuknya. Kalau anak keseringan nonton film akan memperoleh pengaruh yang jelek, sehingga sikap anak akan mengalami banyak perubahan-perubahan jiwa seorang anak untuk cenderung melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak baik serta dalam pergaulan mereka akan berdampak juga negatif.

Karena itu, perubahan-perubahan sikap anak yang mengarah kepada yang negatif dalam berbuat sesuatu di luar moral agama dan kemasyarakatan, maka Islam tidak menghendaki demikian, bahkan Islam memberikan pedoman untuk mengikuti jalan kebenaran serta aturan-aturan dalam
berhubungan dengan sesama manusia, terutama pada anak-anak lebih awal harus diajarkan tentang tata krama pergaulan dalam masyarakat sesuai dengan nilai-nilai moral agama dan masyarakat. Karena itu merupakan modal dasar bagi anak-anak untuk kehidupan selanjutnya.

Posting Komentar untuk "Faktor-faktor yang Menyebabkan Perubahan Sikap Anak"