Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cinta Datang Bersama dengan Munculnya Keindahan Sunset di Puncak Kilmanut Kepulauan Kei

Kepulauan kei adalah sebuah wilayah yang berada di bagian selatan kepulauan Maluku. Keindahan panorama alam yang ada di kepulauan ini sudah tidak dapat diragukan lagi. Pantai-pantainya yang indah membuat hati menjadi jatuh cinta dan mau berlama-lama di sini. Ketika pulang, keindahannya akan memancarkan kerinduan.

Cinta Datang Bersama dengan Munculnya Keindahan Sunset di Puncak Kilmanut Kepulauan Kei

Perjalanan kali ini kami lakukan sebagai bagian dari keinginan untuk menikmati keindahan alam di waktu sore, ketika matahari mulai terbenam. Walaupun rasanya agak aneh, karena yang saya ajak jalan ini hanya seorang pacar yang secara resmi belum memiliki hubungan yang mengikat, namun kami berdua mencoba untuk tetap menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang secara agama dan negara dilarang.

Perjalanan ini kami mulai dengan mengendarai sebuah motor metic yang saya beli sudah sejak lama. Sekita jam 16.00 waktu Indonesia timur, saya menyalakan mesin motor, lalu melaju di tengah keramaian kota Tual, menjemput sang pujaan hati di rumahnya. Setelah sampai di rumahnya, saya mengetok pintu kemudian seorang anak kecil yang lucu dan imut membuka pintu rumah. Saya lalu menyapa anak itu dan bertanya,

"ka ina di mana?"

"Dia ada di kamar" jawabnya dengan wajah tersenyum manis.

"Owh iya, bilang ka ina, abang tunggu di depan"

Dia kemudian berjalan ke arah sebuah kamar lalu dengan suaranya yang lembut namun sedikit keras memanggil.

"Ka ina, ada orang tunggu di depan"

"Iya tunggu sebentar" 

Ada suara yang keluar dari kamar itu dan terdengar juga oleh telingaku. Suara itu tak asing lagi bagiku, karena sudah sering saya mendengarnya.

Berselang beberapa saat, nampak seorang wanita muda yang cantik dan mempesona berjalan dengan anggun menuju ke teras rumah, tempat dimana saya menunggunya. 

"Hai, cantik sekali hari ini, seperti bidadari baru keluar dari kamar, hehehe"

"Yis, apa ini" dia tersenyum malu lalu mengatakan "ayo kita pergi"

Kami berdua lalu berjalan bersamaan menuju ke tempat saya memarkirkan motor, sambil berdiskusi tempat mana yang akan kami kunjungi untuk menikmati sunset.

"Kita ke mana ini abang?"

"Kita ke tempat yang baru itu ade"

"Yang di desa Namar itu?"

"Iya, di puncak Kilmanut"

Ohoi Namar, salah satu desa yang berada di kecamatan Manyew, Kabupaten Maluku Tenggara - Provinsi Maluku. Desa ini termasuk salah satu desa wisata karena terdapat sebuah puncak yang mereka sebut dengan nama puncak Kilmanut. Menurut informasi yang saya dapatkan dari beberapa teman, jika pada sore hari pemandangannya sangat indah.

Kami berdua lalu melaju dengan motor metic itu, dari jalan raya kota Tual menuju ke kota Langgur dengan menempuh waktu hanya lima menit, karena kedua wilayah administrasi ini berdekatan, hanya dipisahkan oleh sebuah jembatan penghubung.

Ketika sampai di kota Langgur yang menjadi ibu kota kabupaten Maluku Tenggara, saya terus menarik pedal gas motor menelusuri jalan raya yang padat dengan kendaraan. Bisingan mesin kendaraan roda dua dan roda empat seakan saling bersahutan, namun hal itu sudah menjadi sesuatu yang biasa di wilayah perkotaan.

Setelah sampai di ujung Langgur, saya membelokkan arah motor menuju ke Ohoi Namar. Parjalanan untuk sampai di puncak ohoi Namar kami tempuh dengan waktu kurang lebih 10 menit. Selama perjalanan dari ujung langgur menuju desa wisata itu, jalan tidak ramai, hanya sesekali kami berpapasan dengan kendaraan roda dua milik warga atau mobil penumpang yang mengangkut orang dari pasar langgur ke Ohoi Namar atau sebaliknya.

Sepanjang perjalanan kami melihat hutan hijau yang masih asri. Walaupun hutan itu tidak begitu lebat, karena wilayah kepulauan Kei merupakan dataran rendah dan cuaca udaranya panas, namun tetap memanjakan mata. Selain itu sesekali kami melihat burung yang berterbangan di dekat kami sambil mengeluarkan suara-suara yang indah dan merdu.

Saya masih terus menarik pedal gas dengan pelan, motor hanya melajui dengan kecepatan 60km/jam, karena di belakang saya ada seorang wanita cantik yang terus bercerita. Saya tak begitu menyimak celotehan-celotehannya, karena konsentrasi saya pada kendaraan yang kami kendarai. Seakan saya menjadi pemimpin perjalanan yang harus membawanya sampai dengan selamat.

Sepuluh menit telah berlalu, kamipun sampai di Ohoi Namar, namun kami tak tau lokasi puncak Kilmanut, karena untuk pertama kalinya saya dan ina traveling ke temat wisata itu. Untuk mengatasi ketidaktahuan itu, maka kami berinisiatif untuk bertanya kepada penduduk desa yang kami temui.

"Abang" saya menyapa seorang lelaki yang tinggi, berkulit sawo matang, dan berbadan agak atletis yang sedang berdiri di samping jalan.

"Iya, bagaimana abang?" dia menjawab sapaanku

"Maaf abang, kami mau bertanya sedikit, boleh?"

"Boleh saja"

"Puncak Kilmanut di sebelah mana?"

"Temapt wisata desa kami itu, ada di ujung kampung, kalian nanti dengan motor terus saja, lalu sampai di sana ada jalan bercabang dua, lalu belok kanan ke jalan yang belum diaspal. Terus saja naik lalu, nanti parkir motor di bawah, setelah itu jalan kaki ke atas puncak"

"Oke abang, terima kasih atas informasinya"

"Sama-sama abang"

Kami mendapatkan keterangan yang lumayan lengkap tentang lokasi tempat wisata tersebut dari abang itu yang menjawabnya dengan begitu ramah dan seperti teman lama yang sudah saling kenal. Kami lalu menuju ke tempat tersebut mengikuti petunjuk yang sudah kami dapatkan.

Ketika berada di ujung pemukiman warga desa, saya melihat ada jalan bercabang yang dimaksud pria tadi, yang sebenarnya jalan yang beraspal itu lurus sedangkan di sebelah kanan terdapat jalan setapak yang belum di aspal. Saya kemudian membelokkan motor ke jalan setapak tersebut, kemudian terus melaju ke tempat parkir yang hanya berupa sebidang tanah yang agak luas. Setelah sampai, saya mematikan mesin motor, pacar saya turun dari motor, dan saya memarkirkan motor tersebut di bawah pohon yang rindang.

Kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju ke atas puncak yang tidak terlalu tinggi, hanya beberapa meter saja dari parkiran. Ketika sampai di atas puncak, kami hanya melihat ada beberapa pengujung saja dan seorang penjaga. Kami lalu membayar uang retribusi, lalu masuk ke dalam.

Tempatnya memang indah, namun agak sunyi karena pengunjung tidak begitu banyak. Terdapat sebuah kedai kecil yang menjual berbagai macam makanan ringan dan minuman seperti air mineral, minuman gelas, minuman bersoda, dan sebagainya. Selain itu mereka juga menjual gorengan, masakan sea food, dan makanan khas masyarakat Kei seperti sayur sir-sir, ikan bakar, tatoi kamatil (sambal tomat), enbal babuhuk, enbal goreng, dan lain-lain.

Selain kedai kecil itu, terdapat juga beberapa pondok kecil yang dibuat begitu indah dan unik yang berjejeran, dan beberapa rumah kecil yang berada di atas pohon (rumah pohon). Ada pula tempat di atas pohon yang dibuat menyerupai sarang burung. Waktu kami ke sana, semua tempat itu dapat dijadikan sebagai tempat berswafoto secara gratis.

Waktu terus bergulir, ketika saya melihat ke handphone, jam sudah menunjukkan 15.30 WIT, matahari secara perlahan mulai tenggelam, warna kuning keemasan mulai terpancarkan, gradasi warna langit mulai berubah, lukisan-lukisan di dinding langit begitu indah. Di sebelah barat terdapat pemandangan yang indah, semua keindahan langit itu terlihat bayangannya di permukaan laut yang jernih. Perpaduan yang luar biasa, hanya pelukis agung yang dapat menciptakan lukisan alam yang begitu menakjubkan ini.

Kami membekukan momen-momen indah itu dengan kamera, saya memotret dirinya di beberap tempat, dan sesekali kami meminta bantuan dari pengunjung lain untuk memotret kami berdua.

Cinta Datang Bersama dengan Munculnya Keindahan Sunset di Puncak Kilmanut Kepulauan Kei

Kebahagiaan terpancar dari wajah semua orang yang ada di tempat itu melihat keindahan yang sebentar lagi akan hilang mengikuti terbenamnya matahari. Walaupun begitu esok keindahan itu akan dan datang lagi dan lagi.

Matahari sudah terbenam, langit yang berwarna kuning keemasan dan warna biru tua sudah digantikan dengan warna hitam malam. Kami lalu merapikan semua barang yang kami bawa, lalu berjalan menuju ke bawah menuju ke tempat parkir motor, kemudian menyalakan motor dan melaju pulang meninggalkan semua kenangan indah.

Posting Komentar untuk "Cinta Datang Bersama dengan Munculnya Keindahan Sunset di Puncak Kilmanut Kepulauan Kei"