Pengertian Multikultural - Studi sosiologi dan antropologi tentang masyarakat mejemuk (atau da-lam konstruksi ilmu politik disebut plural society) selalu menggambarkan bahwa multikulturalisme merupakan "ideologi" dari sebuah masyarakat multikultur, yaitu masyarakat yang tersusun oleh keragaman etnik karena dukungan keragaman etnik atau kebudayaan dalam arti luas. Sejak awal, ideologi mul-tikulturalisme itu diartikan sebagai suatu bentuk respek yang bersifat mutual dari satu etnik kepada etnik lain. Misalnya memberikan keleluasan agar etnik lain dapat mengekspresikan budaya etniknya, dan ekspresi tersebut merupakan salah satu kontribusi penting bagi pengembangan budaya bangsa.
Akar kata dari multikulturalisme adalah kebudayaan. Secara etimologis multikulturalisme dibentuk dari kata multi (banyak), kultur, (budaya), isme (pa-ham/aliran). Secara hakiki, dalam kata itu terkandung pengakuan akan martabat manusia yang hidup dalam komunitasnya dengan kebudayaan masing-masing yang unik.
Menurut Irwan, multikulturalisme adalah sebuah pemahaman yang menekankan pada kesederajatan dan kesetaraan budaya-budaya lokal dengan tanpa mengabaikan hak-hak dan eksistensi budaya yang ada. Dengan kata lain, penekanan utama multikulturalisme adalah keseteraan budaya. Dalam pengertian yang lebih mendalam istilah multikulturalisme bukan hanya sekedar pengakuan terhadap budaya (kultur) yang beragam, melainkan pengakuan yang memiliki implikasi-implikasi politis, sosial, ekonomi dan lainnya.
Sleteer memberikan beberapa pengertian tentang multikulturalisme yai-tu; pertama multikulturalisme adalah konsep yang menjelaskan dua perbedaan dengan makna yang saling berkaitan. (1) Multikulturalisme sebagai kondisi kemajemukan kebudayaan atau pluralisme budaya dari suatu masyarakat. (2) Multikulturalisme merupakan seperangkat kebijakan pemerintah pusat yang dirancang sedemikian rupa agar seluruh masyarakat dapat memberikan per-hatian kepada kebudayaan dari semua kelompok etnik atau suku bangsa.
Kedua, di hampir sebagian besar negara, multikulturalisme merupakan konsep sosial yang diintroduksi ke dalam pemerintahan agar pemerintah dapat menjadikannya sebagai kebijakan pemerintah. Ketiga, Jika dikaitkan dengan pendidikan multikultural (multicultural education), multikulturalisme merupa-kan strategi pendidikan yang memanfaatkan keragaman latar belakang ke-budayaam dari peserta didik sebagai salah satu kekuatan untuk membentuk si-kap multikultural. Keempat, multikulturalisme sebagai sebuah ideologi dapat dikatakan sebagai gagasan bertukar pengetahuan dan keyakinan yang dilakukan melalui pertukaran kebudayaan atau perilaku budaya setiap hari.
Azyumardi Azra berpandangan bahwa multikulturalisme pada dasarnya adalah pandangan dunia yang dapat diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap realitas keagamaan pluralitas, dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan masyarakat. Mul-tikulturalisme dapat pula dipahami sebagai pandangan dunia yang diwujudkan dalam kesadaran politik.
Dari pandangan-pandangan para ahli di atas maka, multikulturalisme munurut penulis adalah suatu paham yang berkembang menjadi ideologi ten-tang keberagaman budaya dalam intensitas masyarakat. Multikulturalisme tidak saja berada pada akar-akar masyarakat, tetapi mempengaruhi berbagai macam lini kehidupan, seperti ekonomi, politik, pendidikan, budaya, agama dan se-bagainya. Pengaruh pemahaman multikultural inilah yang akan membentuk sua-tu ragam masyarakat yang dapat menerima antar satu dengan yang lain tanpa memandang perbedaan yang ada, sebagaimana filosofi bangsa ini yaitu “Bhine-ka Tunggal Ika.”
Akar kata dari multikulturalisme adalah kebudayaan. Secara etimologis multikulturalisme dibentuk dari kata multi (banyak), kultur, (budaya), isme (pa-ham/aliran). Secara hakiki, dalam kata itu terkandung pengakuan akan martabat manusia yang hidup dalam komunitasnya dengan kebudayaan masing-masing yang unik.
Menurut Irwan, multikulturalisme adalah sebuah pemahaman yang menekankan pada kesederajatan dan kesetaraan budaya-budaya lokal dengan tanpa mengabaikan hak-hak dan eksistensi budaya yang ada. Dengan kata lain, penekanan utama multikulturalisme adalah keseteraan budaya. Dalam pengertian yang lebih mendalam istilah multikulturalisme bukan hanya sekedar pengakuan terhadap budaya (kultur) yang beragam, melainkan pengakuan yang memiliki implikasi-implikasi politis, sosial, ekonomi dan lainnya.
Sleteer memberikan beberapa pengertian tentang multikulturalisme yai-tu; pertama multikulturalisme adalah konsep yang menjelaskan dua perbedaan dengan makna yang saling berkaitan. (1) Multikulturalisme sebagai kondisi kemajemukan kebudayaan atau pluralisme budaya dari suatu masyarakat. (2) Multikulturalisme merupakan seperangkat kebijakan pemerintah pusat yang dirancang sedemikian rupa agar seluruh masyarakat dapat memberikan per-hatian kepada kebudayaan dari semua kelompok etnik atau suku bangsa.
Kedua, di hampir sebagian besar negara, multikulturalisme merupakan konsep sosial yang diintroduksi ke dalam pemerintahan agar pemerintah dapat menjadikannya sebagai kebijakan pemerintah. Ketiga, Jika dikaitkan dengan pendidikan multikultural (multicultural education), multikulturalisme merupa-kan strategi pendidikan yang memanfaatkan keragaman latar belakang ke-budayaam dari peserta didik sebagai salah satu kekuatan untuk membentuk si-kap multikultural. Keempat, multikulturalisme sebagai sebuah ideologi dapat dikatakan sebagai gagasan bertukar pengetahuan dan keyakinan yang dilakukan melalui pertukaran kebudayaan atau perilaku budaya setiap hari.
Azyumardi Azra berpandangan bahwa multikulturalisme pada dasarnya adalah pandangan dunia yang dapat diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap realitas keagamaan pluralitas, dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan masyarakat. Mul-tikulturalisme dapat pula dipahami sebagai pandangan dunia yang diwujudkan dalam kesadaran politik.
Dari pandangan-pandangan para ahli di atas maka, multikulturalisme munurut penulis adalah suatu paham yang berkembang menjadi ideologi ten-tang keberagaman budaya dalam intensitas masyarakat. Multikulturalisme tidak saja berada pada akar-akar masyarakat, tetapi mempengaruhi berbagai macam lini kehidupan, seperti ekonomi, politik, pendidikan, budaya, agama dan se-bagainya. Pengaruh pemahaman multikultural inilah yang akan membentuk sua-tu ragam masyarakat yang dapat menerima antar satu dengan yang lain tanpa memandang perbedaan yang ada, sebagaimana filosofi bangsa ini yaitu “Bhine-ka Tunggal Ika.”