Ditakdirkan mempunyai materi lebih dari hamba lain, sebagai orang beriman tidak seharusnya merasa sombong. Suka pamer dan membanggakan diri kepada sesama. Justru hal tersebut ujian besar yang diberikan Allah kepada dirinya.
Ketika masih berada di dunia, semua yang diberikan Allah adalah titipan. Sebab besok di akhirat akan dipertanyakan, tentang tanggung jawabnya itu. Jika baik menjaganya, maka baik pulalah hisaban amalnya, begitupun sebaliknya.
Terkait dengan ini dan sehubungan bulan Ramadhan, menjadi kesempatan bagi si kaya, untuk lebih memperbanyak amal melalui hartanya. Dan berikut 5 manfaat yang bisa diambil hikmahnya. Tanpa mengurangi harta yang dimiliki, sudah menjadi kewajibannya sebagai hamba Allah yang bertakwa.
1. Mempererat Kasih Sayang Kepada Sesama
Ramadhan bukan tentang seberapa kuat menahan nafsu haus dan lapar, namun lebih menyadari kasih sayang kepada sesama. Selain juga ibadah yang memang seharusnya menjadi kesadaran hati, bahwa itu adalah kewajiban sebagai umat muslim. Memerhatikan betapa sudahnya harus menahan itu semua. Terbayang mereka sehari-hari hidup di bawah garis kemiskinan. Berjuang keras mempertahankan kehidupan. Akan membuat si kaya menyadari pentingnya arti berkasih-sayang dan saling menghormati.
2. Membuat Hati Lebih Bersabar
Tentu kesabaran bukan perkara mudah bagi sebagian orang. Hanya orang-orang terpilihlah yang mampu melakukannya, yang memang terlahir demikian. Namun bukan berarti hamba lain tidak bisa melatih diri. Termasuk juga dengan si kaya. Menjadi pribadi yang low profil, mengikuti ajaran Rasululloh itu keharusan. Yang selalu tidak pernah sombong, pamer kepada yang kurang beruntung dalam hidup.
3. Menyadari Arti Pentingnya Beribadah
Momen Ramadhan menjadi momen paling bagus, untuk lebih memahami arti pentingnya beribadah kepada Allah swt. Karena ini hanya datang sekali dalam setahun. Area membershkan diri dari dosa dan perbuatan yang dilarang Allah. Jika si kaya memahami, maka tak ada lagi perasaan negatif dalam dirinya. Justru yang ada memanfaatkan kesempatan langka itu lebih meningkatkan ketakwaan.
4. Kesempatan Memperbanyak Amal
Melihat orang di sekeliling yang kurang beruntung dalam hidup, semakin mempertebal perasaan welas asih kepada sesama. Tidak menjadi hamba kikir yang berat hati ketika diajak berbagi. Mengetahui dan mengerti benar, bahwa sebagian yang dimiliki adalah hak orang lain. Jadi sudah semestinya mengembalikan kepada yang berhak.
5. Menghilangkan Sifat Buruk Seseorang
Menjalankan syariat agama harus sesuai dan karena Allah, ini tidak bisa ditawar oleh apa dan siapapun. Setelah dalam sebulan menahan godaan nafsu duniawi, mengingat susahnya harus meluruskan niat dan hati, demi semata-mata memperoleh pahala dari Allah. Saat hari kemenangan hari raya adalah momen lulusnya sebuah perjuangan. Semestinya pula segala tingkah laku dan sikap menjadi lebih bersih. Karena berhasil membuang yang buruk dalam hati dan pikiran.
Ramadhan bukan ajang menakutkan bagi si kaya, pada saat harus menaati perintah Allah berpuasa. Menahan diri dari rasa haus dan lapar, bagi yang selalu hidup berkecukupan, tentu ini bukan perkara mudah. Dibutuhkan tekad dan niat untuk berusaha melawan godaan syetan.
Namun semua akan menjadi kenangan yang indah, kala Ramadhan meninggalkan pergi. Menghitung amal ibadah, sudahkah maksimal dilakukan. Karena sejatinya peristiwa tersebut, bukan antara si kaya dan si miskin yang hidup susah. Akan tetapi tentang derajad manusia di hadapan Allah itu sama. Hanya amal ibadahlah yang digunakan sebagai pembeda.
Ketika masih berada di dunia, semua yang diberikan Allah adalah titipan. Sebab besok di akhirat akan dipertanyakan, tentang tanggung jawabnya itu. Jika baik menjaganya, maka baik pulalah hisaban amalnya, begitupun sebaliknya.
Terkait dengan ini dan sehubungan bulan Ramadhan, menjadi kesempatan bagi si kaya, untuk lebih memperbanyak amal melalui hartanya. Dan berikut 5 manfaat yang bisa diambil hikmahnya. Tanpa mengurangi harta yang dimiliki, sudah menjadi kewajibannya sebagai hamba Allah yang bertakwa.
1. Mempererat Kasih Sayang Kepada Sesama
Ramadhan bukan tentang seberapa kuat menahan nafsu haus dan lapar, namun lebih menyadari kasih sayang kepada sesama. Selain juga ibadah yang memang seharusnya menjadi kesadaran hati, bahwa itu adalah kewajiban sebagai umat muslim. Memerhatikan betapa sudahnya harus menahan itu semua. Terbayang mereka sehari-hari hidup di bawah garis kemiskinan. Berjuang keras mempertahankan kehidupan. Akan membuat si kaya menyadari pentingnya arti berkasih-sayang dan saling menghormati.
2. Membuat Hati Lebih Bersabar
Tentu kesabaran bukan perkara mudah bagi sebagian orang. Hanya orang-orang terpilihlah yang mampu melakukannya, yang memang terlahir demikian. Namun bukan berarti hamba lain tidak bisa melatih diri. Termasuk juga dengan si kaya. Menjadi pribadi yang low profil, mengikuti ajaran Rasululloh itu keharusan. Yang selalu tidak pernah sombong, pamer kepada yang kurang beruntung dalam hidup.
3. Menyadari Arti Pentingnya Beribadah
Momen Ramadhan menjadi momen paling bagus, untuk lebih memahami arti pentingnya beribadah kepada Allah swt. Karena ini hanya datang sekali dalam setahun. Area membershkan diri dari dosa dan perbuatan yang dilarang Allah. Jika si kaya memahami, maka tak ada lagi perasaan negatif dalam dirinya. Justru yang ada memanfaatkan kesempatan langka itu lebih meningkatkan ketakwaan.
4. Kesempatan Memperbanyak Amal
Melihat orang di sekeliling yang kurang beruntung dalam hidup, semakin mempertebal perasaan welas asih kepada sesama. Tidak menjadi hamba kikir yang berat hati ketika diajak berbagi. Mengetahui dan mengerti benar, bahwa sebagian yang dimiliki adalah hak orang lain. Jadi sudah semestinya mengembalikan kepada yang berhak.
5. Menghilangkan Sifat Buruk Seseorang
Menjalankan syariat agama harus sesuai dan karena Allah, ini tidak bisa ditawar oleh apa dan siapapun. Setelah dalam sebulan menahan godaan nafsu duniawi, mengingat susahnya harus meluruskan niat dan hati, demi semata-mata memperoleh pahala dari Allah. Saat hari kemenangan hari raya adalah momen lulusnya sebuah perjuangan. Semestinya pula segala tingkah laku dan sikap menjadi lebih bersih. Karena berhasil membuang yang buruk dalam hati dan pikiran.
Ramadhan bukan ajang menakutkan bagi si kaya, pada saat harus menaati perintah Allah berpuasa. Menahan diri dari rasa haus dan lapar, bagi yang selalu hidup berkecukupan, tentu ini bukan perkara mudah. Dibutuhkan tekad dan niat untuk berusaha melawan godaan syetan.
Namun semua akan menjadi kenangan yang indah, kala Ramadhan meninggalkan pergi. Menghitung amal ibadah, sudahkah maksimal dilakukan. Karena sejatinya peristiwa tersebut, bukan antara si kaya dan si miskin yang hidup susah. Akan tetapi tentang derajad manusia di hadapan Allah itu sama. Hanya amal ibadahlah yang digunakan sebagai pembeda.