Tafsir ayat-ayat Al-Quran tentang Pendidikan

Tafsir ayat-ayat Al-Quran tentang Pendidikan
Al-Quran merupakan kitab suci yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw. untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia sebagai pedoman hidup. Di dalamnya terdapat berbagai perintah, larangan, dan berbagai hal tentang kehidupan manusia termasuk di dalamnya tentang pendidikan. Banyak sekali ayat-ayat Al-Quran tentang pendidikan yang patut kita pelajari dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, selain itu banyak pula Hadis Rasulullah saw. tentang kewajiban menuntut Ilmu. Untuk itu berikut ini tafsir ayat-ayat al-Quran tentang pendidikan.

Surah Al-A'laq ayat 1-5

ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ ١  خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ مِنۡ عَلَقٍ ٢  ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ ٣  ٱلَّذِي عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ ٤ عَلَّمَ ٱلۡإِنسَٰنَ مَا لَمۡ يَعۡلَمۡ ٥

Artinya: 1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan 2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah 3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah 4) Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam 5) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Kata iqro (bacalah) pada ayat di atas merupakan 'fiil amar' yaitu kata kerja perintah, artinya bahwa kata ini mengisyaratkan kepada kita sebagai umat Islam untuk melaksanakan suatu kegiatan pembelajaran. Membaca dalam ayat ini bermakna umum, sehingga dalam belajar kita diperbolehkan belajar semua ilmu pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan.

Surat Al-A'laq ayat 1-5 merupakan wahyu pertama yang diterima nabi Muhammad saw. di gua hira. Dari sini dapat kita pahami bahwa, belajar merupakan hal yang utama dan paling pertama yang harus dilaksanakan oleh manusia, setelah itu barulah ketauhidan (keyakinan akan keesaan Allah) dan ibadah baik itu ibadah mahdah maupun gairu mahdah.

Ayat ini menyeru kepada kita agar belajar dengan melihat segala ciptaan Allah sebagai tanda-tanda kekuasaanNya dalam menciptakan segala sesuatu di alam semesta ini. Bagaimana manusia diciptakan dari tanah, dibentuk kemudian diberikan roh kemudian hidup. Kemudian manusia setelah nabi Adam as. dan Siti Hawa as, diciptakan dengan tanah pula namun dalam bentuk saripatih yang diolah dari makanan yang manusia makan, kemudian melalui proses hubungan suami istri maka jadilah manusia sempurna yang lahir dari bayi hingga tua dan kembali lagi ke asalnya yaitu tanah.

Ayat ini memberikan perintah juga agar belajar seharusnya sudah sejak kecil yaitu dari ketidak tahuan. Saat ayat ini turun, Rasulullah merupakan salah satu orang yang berada di mekkah yang tidak dapat membaca maupun menulis. Melalui ayat ini yaitu perintah membaca sebanyak tiga kali dari malaikat Jibril kepada Nabi saw, maka dengan kuasa Allah swt. Rasulullah menjadi orang yang bisa membaca dan menulis. Rasulullah kemudian dididik secara langsung oleh Allah swt. melalui perantara malaikat Jibril dengan wahyu-wahyu yang disampaikan kepadanya, sehingga beliau menjadi manusia luar biasa dengan memiliki ilmu dan pengetahuan yang sangat luas.

Rasulullah saw. kemudian mendidik sahabat-sahabatnya dengan sebaik-baiknya, sehingga mereka memiliki kemampuan dalam berbagai hal, baik itu dari segi agama, politik, militer, ekonomi, sosial, budaya dan pemerintahan. Hal ini dapat dibuktikan dengan kehadiran para sahabat sebagai khalifah setelah wafatnya Rasulullah saw. Mereka bisa mengelola negara yang di dalamnya terdapat berbagai suku, bangsa, dan agama, dengan perkembangan yang sangat signifikan. Setelah nabi Muhammad saw., kekuasaan Islam bisa mencapai hingga ke Eropa dan seluruh dunia, semua ini dilaksanakan dengan ilmu pengetahuan.

Surat Al-Mujadalah ayat 11

يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ

Artinya: Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

Allah berjanji kepada manusia bahwa jika mereka beriman dan berilmu maka, Allah akan mengangkat derajat mereka lebih tinggi diantara manusia lainnya. Sehingga memiliki ilmu merupakan bagian terpenting dalam diri seorang muslim agar terhindar dari kejahilan. Mereka yang tidak memiliki iman dan ilmu derajatnya akan rendah, hal ini dapat dilihat dalam kehidupan kita keseharian. Dengan iman dan ilmu seseorang dengan mudah akan mengelola bisnisnya sehingga bisnisnya bisa berkembangan dengan baik dengan menjaga nilai-nilai kejujuran, dengan iman dan ilmu seseorang bisa menjadi pejabat yang jujur, pejabat yang terhindar dari korupsi, dan sebagainya.

Dalam ayat ini Allah menggabungkan antara iman dan ilmu, Allah tidak memisahkan keduanya, dengan maksud bahwa antara iman dan ilmu tidak bisa terpisahkan. Seseorang tidak mungkin beriman kalau dia tidak berilmu, dan seseorang yang berilmu harus memiliki iman agar ilmunya dapat dimanfaatkan sesuai dengan ketentuan Allah yang termaktub di dalam al-Quran dan hadis Rasulullah saw.

Surat Shad ayat 29

كِتَٰبٌ أَنزَلۡنَٰهُ إِلَيۡكَ مُبَٰرَكٞ لِّيَدَّبَّرُوٓاْ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ

Artinya: Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.

Al-Quran selain sebagai wahyu Allah, juga merupakan kitab hikmah dan kitab ilmu pengetahuan. Di dalamnya terdapat berbagai macam ilmu dan pengetahuan yang dapat diterjemahkan dalam penelitian-penelitian ilmiah selanjutnya. Misalnya saja dalam Al-Quran surat al-Zalzalah ayat 7-8 yang menjelaskan tentang kebaikan maupun keburukan sebesar 'dzarrah'pun akan dibalas oleh Allah.

Kata dzarrah dalam surat al-Zalzalah ini bisa diartikan sebagai sesuatu yang paling terkecil, bisa berupa atom atau dalam penelitian terakhir ada lagi yang lebih kecil dari atom yaitu Quark dan Lepton, artinya bahwa kitab al-Quran sudah berbicara tentang ilmu kimia. Al-Quran juga menjelaskan tentang sistem rotasi bumi, tentang pergantian siang dan malam, dan sebagainya.

Surat Thaha ayat 114

وَقُل رَّبِّ زِدۡنِي عِلۡمٗا

Artinya: dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan"

Allah mengetahui bahwa manusia adalah makhluk yang lemah sehingga membutuhkan pertolonganNya. Kata 'Rabb' berasal dari kata tarbiyyah yang artinya pendidikan, sehingga Allah itu maha pendidik.

Meminta pertolongan kepada Allah agar diberikan tambahan ilmu dan pengetahuan merupakan hal yang sangat lumrah, karena Allah maha mengetahui segala sesuatu yang tidak diketahui oleh makhluknya, bahkan hal yang berada di luar batas kemampuan pengetahuan manusia. Sebagai pendidik Allah dengan mudah mendidik manusia dari kefakiran ilmu pengetahuan menjadi manusia yang alim (berilmu).

Dalam menuntut ilmu dua hal yang tidak boleh dilepaspishkan yaitu ikhtiar berupa usaha (dalam menuntuk ilmu) dan tawakkal kepada Allah yang dilakukan dengan do'a. Dalam ayat di atas kita dituntut untuk meminta kepada Allah agar ditambahkan ilmu pengetahuan. Apa yang ditambahkan tidak mungkin turun secara otomatis tetapi harus melalui usaha kita sebagai manusia, hasil akhir daripada usaha kita akan ditentukan oleh Allah. Yang pasti bahwa segala sesuatu yang dilakukan dengan baik dan untuk kebaikan akan menuai hasil kebaikan pula.

Surah At-Taubah ayat 122

وَمَا كَانَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لِيَنفِرُواْ كَآفَّةٗۚ فَلَوۡلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرۡقَةٖ مِّنۡهُمۡ طَآئِفَةٞ لِّيَتَفَقَّهُواْ فِي ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُواْ قَوۡمَهُمۡ إِذَا رَجَعُوٓاْ إِلَيۡهِمۡ لَعَلَّهُمۡ يَحۡذَرُونَ

Artinya: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.

Ayat ini menjelaskan tentang pembagian wilayah kerja manusia dalam mengelola suatu negara. Negara selain memiliki angkatan perang (militer), juga harus memiliki ilmuan yang cerdas, memiliki ulama yang alim, sehingga mereka dapat memberikan peringatan berupa pengajaran kepada generasi penerus bangsa. Suatu kaum atau suatu negara jika ingin berkembang dan menjadi negara yang kuat harus memiliki perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat signifikan, baik itu melalui lembaga formal maupun lembaga non-formal.

Bayangkan saja jika negara ini tidak memiliki lembaga pendidikan, maka yang terjadi adalah negara ini tidak akan memiliki masa depan, karena generasinya tidak mengetahui apa-apa.

Info Grafik Ayat-ayat Al-Quran Tentang Pendidikan

Tafsir ayat-ayat Al-Quran tentang Pendidikan

Sura Al-Baqarah ayat 31

وَإِذَا قِيلَ لَهُمۡ ءَامِنُواْ كَمَآ ءَامَنَ ٱلنَّاسُ قَالُوٓاْ أَنُؤۡمِنُ كَمَآ ءَامَنَ ٱلسُّفَهَآءُۗ أَلَآ إِنَّهُمۡ هُمُ ٱلسُّفَهَآءُ وَلَٰكِن لَّا يَعۡلَمُونَ

Artinya: Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman". Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.

Ayat ini menjelaskan bahwa beriman itu harus dengan akal pikiran yang cerdas, yaitu bahwa kita sudah mengetahui apa yang harus kita imani. Beriman bukan saja dengan mendengar doktrin-doktrin atau dogma yang bersifat mutlak, tanpa menganalogikannya terlebih dahulu.

Kisah nabi Ibrahim as. dalam mencari Tuhan bisa menjadi pelajaran bagi kita. Nabi Ibrahim as. dalam pencarian keesaan Allah swt. dilakukan dengan melihat matahari pada siang hari, beliau memperlajarinya dari mulai terbit hingga terbenamnya matahari namun matahari bukanlah Tuhan, kemudian beliau melihat bulan pada malam harinya, namun bulan itupun hilang ketika siang hari, berarti bulan bukan juga Tuhan. Pencariannya terus berlangsung dengan melihat segala sesuatu yang memiliki kekuatan besar, namun akhirnya beliau menyimpulkan bahwa semua itu bukanlah Tuhan, karena terdapat kelemahan di dalamnya.

Baginya, Tuhan merupakan Dzat yang maha sempurna, memiliki kekuasaan di atas segala sesuatu sehingga sedikitpun tidak memiliki kekurangan. Dalam pencariannya kemudian Allah memberikan hidayah dan ilmu hikmah kepadanya sehingga bisa menemukan keesaan Allah, dan kemudian diangkat menjadi nabi sekaligus rasulullah. Hal ini direkam dengan jelas oleh Allah dalam al-Quran surat Al-An'am ayat 75-76, surat An-Nisa ayat 54 dan masih banyak lagi ayat-ayat lain yang menjelaskan tentang kehidupan nabi Ibrahim sebelum menjadi rasulullah dan setelahnya.

Dari sini dapat kita pahami bahwa peranan ilmu pengetahuan itu sangat penting, baik itu ilmu tentang keimanan kita kepada Allah dan iman kepada yang lima lainnya yang ada di dalam rukun iman. Kita harus memperlajari sejarah agar mengetahui tentang sejarah rasul-rasul Allah dan kitab-kitab yang dibawa oleh mereka. Kita juga harus belajar tentang ilmu bumi dan alam semesta agar kita dapat meyakini akan datangnya hari kiamat, seperti yang sudah diprediksi oleh para ilmuan bahwa suatu ketika alam semseta ini akan hancur, dan ilmu pengetahuan lainnya agar memperkuat keimanan kita kepada Allah.

Jangan beriman seperti imannya orang bodoh, tetapi beriman dengan ilmu, agar iman itu bisa dilogikakan 

Surat Al-Kahfi ayat 66

قَالَ لَهُۥ مُوسَىٰ هَلۡ أَتَّبِعُكَ عَلَىٰٓ أَن تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمۡتَ رُشۡدٗا

Artinya: Musa berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?

Sudah banyak literatur yang menjelaskan tentang perjalanan nabi Musa as. menemui nabi Khidir as. sehingga penulis tidak akan menjelaskan dengan panjang lebar lagi. Intinya adalah bahwa ilmu pengetahuan manusia itu ada batasnya, tidak ada manusia yang super cerdas di atas muka bumi ini, karena "di atas lanit masih ada lanit lagi". Di atas kecerdasan kita masih ada lagi orang yang lebih cerdas, sehingga kita tidak boleh sombong dengan ilmu yang kita miliki, atau sudah merasa lebih pintar dari orang lain sehingga tidak perlu belajar lagi.

Belajar itu sepanjang hidup, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah saw bahwa "belajar itu dimulai dari buaian ibu hingga ke liang lahat".



Demikianlah postingan kali ini tentang Tafsir ayat-ayat Al-Quran tentang Pendidikan, segala yang benar berasal dari Allah, dan segala yang kurang berasal dari kekhilafan penulis sebagai manusia yang serba kekurangan. Wallahu a'lam.

2 Komentar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama