Cinta memang hal yang sulit untuk ditafsirkan, setiap orang memiliki versi sendiri dalam menafsirkannya, begitu pula dengan saya. Dalam beberapa lamunan saya sering beranggapan bahwa cinta itu abstrak, lalu bisakah kita mencintai yang abstrak? Jawaban sederhana saya saat itu adalah bisa! asalakan tulus dari dasar hati karena yang abstrak itu tidak bisa dipegang, tidak bisa dilihat, hanya berada dalam dunia rasa semata. Abadi dalam Cinta mungkin ini judul puisi saya yang saya tulis untuk menghilangkan gundah dulana hati yang sedang tak pasti.
Abadi Dalam Cinta
Menyapa rembulan
Hanya lewat khayal
Jiwaku menderu dalam diam
Memanggil-manggil cahaya di angkasa
Lamunan mengekalkan
Mengabadikan
Jiwamu dalam jiwaku
Terpisah dan bersatu
Cinta menyatukan
Jiwa-jiwa yang terpisah
Jiwa-jiwa yang berbeda
Jiwa-jiwa yang mendesis
Jarak bertepi
Menetap
Waktu berputar
Berulang
Kita kan terus abadi
Hingga masa berganti
Hingga alam berganti
Hingga nirwana menjemput
Abadi dalam cinta
Abadi dalam jiwa
Abadi dalam rindu
Abadi untuk selamanya.