Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Proses dan Teori Masuknya Islam di Wilayah Nusantara (Indonesia)

Proses dan Teori Masuknya Islam di Wilayah Nusantara (Indonesia)
Pada saat islam pertama kali masuk ke Indonesia, saat itu sudah ada banyak ragam keyakinan dan agama yaitu Budha, Hindu, dinamisme dan anisme sudah banyak dianut oleh masyarakat Indonesia. Bahkan pada beberapa wilayah di Nusantara sudah berdiri kerajaan-kerajaan yang menganut agama Budha dan Hindu. Seperti, kerajaan Sriwijaya di Sumatera, kerajaan Kutai di Kalimantan Timur, Kerajaan Taruma Negara di Jawa Barat dan masih banyak kerajaan yang lainnya. Islam masuk ke Indonesia dengan cara-cara yang baik sehingga mudah diterima oleh hampir seluruh masyarakat yang mendiami kepulauan Nusantara. Bahkan dalam mengucapkan dua kalimat syahadat mereka melakukannya dengan kerelaan hati tanpa ada paksaan sama sekali.

Jika berbicara berkenaan kapan islam menjadi mampir dan masuk ke Indonesia, menurut para ahli sejarah, islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke tujuh  masehi atau abad pertama hijriyah. Tapi dari sumber lain, bahwa Islam udah menjadi masuk ke Indonesia di saat pedagang-pedagang dari Arab berdagang dan memasuki wilayah Indonesa. Ada yang menyebutkan waktu itu pada pemerintahan sahabat nabi, Khulafaur Rasyidin.

Proses Masuknya Islam ke Nusantara (Indonesia)


Berbeda dengan agama lain yang masuk ke Indonesia dengan cara-cara yang kurang baik seperti penindasan dan pemaksaan. Islam masuk ke Indonesia dengan cara-cara yang damai, para mubaligh atau pembawa ajaran agama Islam terhadap pada saat itu dengan sabar dan gigih menjelaskan perihal ajaran Islam terhadap masyarakat setempat. Mereka pun tak memaksa masyarakat setempat untuk memeluk agama Islam. Disebabkan oleh, didalam ajaran islam itu tidak ada paksaan, para mubaligh dan ulama berpegang teguh terhadap ayat Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 256 dalam menyiarkan dakwah Islam.

Adapaun beberapa langkah dan proses masuknya islam di Indonesia penulis bagi menjadi 4 tahap, yaitu sebagai berikut.

1. Perdagangan


Islam masuk ke Indonesia salah satunya melalui langkah-langkah perdagangan. Disebabkan karena orang-orang Melayu yang ada di Indonesia pada waktu itu berhubungan  dengan orang-orang arab di dalam hal perdagangan, sehingga mereka bisa dekat antara satu dengan yang lain. Jadi, pada saat pedagang arab menyebarkan syariat  Islam, orang melayu pun tidak susah untuk menerimanya.

Walaupun Tidak cepat tetapi, orang Melayu sedikit demi sedikit mulai memeluk agama Islam dan menjalankan ajarannya. Setelah berdirinya kerajaan Islam Malaka dan kerajaan Samudra Pasai di Aceh, Islam makin kuat pada kala itu maka, makin ramailah pedangang-pedangang Arab dan juga ulama yang berkunjung ke Indonesia. Sambil berdakwah untuk meningkatkan amal ibadah mereka, mereka berdakwah sambil berbisnis.

2. Kultural


Yang dimaksud dengan penyebaran Islam dengan cara kultur adalah, penyebaran pemahaman Islam di Indonesia menggunakan sarana kebudayaan. Seperti yang pernah dilakukan oleh para wali songo di pulau Jawa. Sunan Kali Jaga pada di saat itu berdakwah menggunakan kesenian wayang kulit, beliau mengisi pementasan wayang yang umumnya isinya itu bertema ajaran Hindu, beliau tukar dengan sejarah dan ajaran Islam. Kemudian ada juga Sunan Muria berdakwah dengan Gamelannya. Sedangkan Sunan Giri berdakwah dengan menggunakan mainan anak-anak seperti cublak Suweng, Jalungan, Jamuran dan lain sebagainya. Para ulama ini cerdas sekali, mereka mempunyai pemahaman ajaran Islam dengan menggunakan bahasa yang kerap digunakan oleh masyarakat setempat. Kebetulan di saat itu warga Indonesia terutama yang ada di pulau Jawa, menyukai kesenian sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat.

3. Pendidikan


Salah satu langkah efketif masuknya pemahaman ajaran Islam pada saat itu lewat pendidikan, dan pesantren sebagai lembaga pendidikan yang paling strategis dalam berdakwah. Kebanyakan para ulama dan mubalig dalam menyebarkan Islam ke seluruh penjuru Indonesia adalah lulusan pesantren. Contohnya Datuk Ribandang yang dikenal sebagai lulusan dari pesantren milik Sunan Giri. Selain Datuk Ribandang, banyak santri-santri Sunan Giri yang menyebar ke pulau-pulau yang ada di Indonesia seperti Kangan, Haruku, Madura, Bawean sampai Nusa Tenggara. Sampai saat ini, ajaran Islam disebarluaskan ke seluruh Indonesia kebanyakan oleh lulusan pesantren denagan menggunakan metode yang baik da efektif.

4. Kekuasaan Politik


Penyebaran Islam di Indonesia juga tak terlepas dari dukungan para ulama. Contohnya di pulau Jawa, Kesultanan Demak dikenal sebagai pusat dakwah dan menjadi pelindung penyebaran agama Islam. Ada juga di pulau Sulawesi yakni Raja Gowa-Tolla yang menjadi pelindung bagi para ulama dalam menyebarkan ajaran Islam di sana. Para ulama dan penguasa dalam hal ini para raja saling berkomunikasi, tolong menolong dalam melindungi perkembangan dakwah Islam di Indonesia. Kekompakkan para ulama ini juga menjadi cikal bakal lahirnya negara Indonesia.

Tiga Teori Masuknya Islam di Nusantara (Indonesia)


Menurut para pakar, di abad ke-13 Masehi, Islam sudah masuk dan berkembang di nusantara yang dibawa oleh para para ulama dan pedagang muslim. Namun para ahli masih terdapat perbedaan pendapat tentang teori masuknya Islam ke Indonesia. Namun di sini saya hanya akan memberikan tiga teori saja sebagai kajian awal.

1. Teori Gujarat


Teori gujarat dipelopori oleh ahli sejarah yang bernama Snouck Hurgronje, menurutnya agama Islam datang ke Indonesia didakwahkan oleh para pedagang sekaligus mubaligh Gujarat di abad ke-13 M.

2. Teori Persia


Seorang ahli yang bernama P.A Husein Hidayat mempelopori teori ini, dia menyatakan bahwa agama Islam dibawa oleh pedagang sekaligus mubalogh Persia (Iran), hal ini didasarkan pada kesamaan antara kebudayaan islam di Indonesia dengan kebudayaan Islam di Persia.

3. Teori Mekkah


Teori ini menyebutkan bahwa agama Islam masuk di Indonesia dibawa langsung oleh para pedagang Mekkah, teori ini dilandaskan pada satu berita dari China yang menyebutkan bahwa pada abad ke-7 telah ada perkampungan muslim di pantai barat Sumatera.

Posting Komentar untuk "Proses dan Teori Masuknya Islam di Wilayah Nusantara (Indonesia)"