Penjelasan Al-Quran Tentang Penciptaan Nabi Adam Sebagai Manusia Pertama

Penjelasan Al-Quran Tentang Penciptaan Nabi Adam Sebagai Manusia Pertama
Sebelum ilmu kedokteran maodern menemukan tentang proses penciptaan manusia, yang dilakukan dengan cara hubungan suami istri, al-Quran sudah menjelaskannya secara detail. Al-Quran bahkan menjelaskan tentang penciptaan Nabi Adam yang tanpa ayah dan ibu, kemudian penciptaan Siti Hawa, Lalu penciptaan Nabi Isa yang tanpa ayah, kemudian al-Quran menjelaskan tentang penciptaan manusia normal seperti kita. Penjelasan Al-Quran Tentang Penciptaan Nabi Adam Sebagai Manusia Pertama, adalah sebagai berikut.

Penciptaan Nabi Adam


Nabi adam merupakan manusia pertama dan bapak dari semua manusia secara biologis yang ada di atas muka bumi ini. Ayat yang menjelaskan tentang penciptannya adalah sebagai berikut;

وَإِذۡ قَالَ رَبُّكَ لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّي جَاعِلٞ فِي ٱلۡأَرۡضِ خَلِيفَةٗۖ قَالُوٓاْ أَتَجۡعَلُ فِيهَا مَن يُفۡسِدُ فِيهَا وَيَسۡفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحۡنُ نُسَبِّحُ بِحَمۡدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَۖ قَالَ إِنِّيٓ أَعۡلَمُ مَا لَا تَعۡلَمُونَ

Terjemahan: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui" (Q.S. Al-Baqarah: 30)

Ayat ini menjelaskan tentang dialog antara Allah dengan para malaikat tentang keinginan Allah untuk menciptakan khalifah di muka bumi. Malaikat menentang keinginan itu, namun Allah menjawab mereka dengan firmannya yang singkat "seungguhnya Saya (Allah) mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ مِن صَلۡصَٰلٖ مِّنۡ حَمَإٖ مَّسۡنُونٖ  

Terjemahannya: "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr : 26)

Dalam surat al-Hijr ayat 26 ini Allah swt dengan jelas menyebutkan asal usul manusia pertama yang berasal dari tanah lumpur hitam yang kemudian diberi bentuk. Menurut Ali Syari’ati (1982), tanah merupakan salah satu unsur kejadian manusia yang merupakan simbol kerendahan dan kenistaan, sedang unsur yang lain yaitu ruh Allah adalah simbol kemuliaan dan kesucian tertinggi. Yusuf Qardawi sebagaimana yang dikutip oleh Jalaluddin Rahmat (1991), membahasakan bahwa manusia adalah gabungan kekuatan tanah dan hembusan ruh Ilahi (baina qabdhat al-thin wa nafkhat al-ruh). Manusia adalah zat bidimensional (bersifat ganda) terdiri atas sifat material (jasmani) dan sifat spiritual (ruhani).

ٱلَّذِيٓ أَحۡسَنَ كُلَّ شَيۡءٍ خَلَقَهُۥۖ وَبَدَأَ خَلۡقَ ٱلۡإِنسَٰنِ مِن طِينٖ

Terjemahan: "Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah". (QS. As Sajdah: 7)

Apapun yang Allah ciptakan di alam semesta ini merupakan sebaik-baik ciptaan, termasuk di dalamnya manusia (Adam, Hawa, dan keturunaanya). Manusia diciptakan dengan diberikan akal pikiran, sehingga dapat berpikir dan mengelola bumi ini, sebagaimana fungsinya sebagai khalifah. Sudah sepatutnya manusai memanfaatkan tugas yang diberikan Allah ini dengan baik, jangan sampai disia-siakan. Kalau tidak maka manusai akan lebih rendah dari binatang.

إِنَّ مَثَلَ عِيسَىٰ عِندَ ٱللَّهِ كَمَثَلِ ءَادَمَۖ خَلَقَهُۥ مِن تُرَابٖ ثُمَّ قَالَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ

Terjemahannya: “Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah adalah semisal Adam. Allah menciptakan-Nya dari tanah, kemudian berfirman kepadanya, ‘Jadilah’ maka jadilah dia” (QS. Ali Imran : 59)

Dalam teologi Islam, Nabi Isa a.s, merupakan manusia biasa yang diciptakan dari tanah. Allah memberikan keistimewaan kepadanya dengan kelahiran tanpa bapak, kemudian menjadi Nabi dan Rasulullah, dan diangkat kelangit tanpa melalui proses kematian, kemudian akan diturunkan lagi ketika kiamat akan datang. Dalam surat Ali Imran ayat 59, dengan jelas Allah menjelaskan bahwa, penciptaan nabi isa itu sama saja dengan nabi adam yaitu sama-sama dari tanah. Kemudian diproses dengan kata 'jadilah' menjadi bentuk atau rupa, kemudian ditiupakan ruh ke dalam tubuh nabi Adam, "maka jadilah dia" menjadi manusia sempurna.

Allah Sebagai Guru Bagi Nabi Adam


Setelah nabi Adam diciptkan, baik itu dalam bentuk manusia yang berasal dari tanah, kemudian ditiupkan ruh ke dalam dirinya sehingga nabi Adam hidup, maka Allah mengajarkan kepada nabi Adam nama-nama benda, sebagaimana firman Allah sebagai berikut:

وَعَلَّمَ ءَادَمَ ٱلۡأَسۡمَآءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمۡ عَلَى ٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ فَقَالَ أَنۢبِ‍ُٔونِي بِأَسۡمَآءِ هَٰٓؤُلَآءِ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ ٣١ قَالُواْ سُبۡحَٰنَكَ لَا عِلۡمَ لَنَآ إِلَّا مَا عَلَّمۡتَنَآۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَلِيمُ ٱلۡحَكِيمُ ٣٢ قَالَ يَٰٓـَٔادَمُ أَنۢبِئۡهُم بِأَسۡمَآئِهِمۡۖ فَلَمَّآ أَنۢبَأَهُم بِأَسۡمَآئِهِمۡ قَالَ أَلَمۡ أَقُل لَّكُمۡ إِنِّيٓ أَعۡلَمُ غَيۡبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَأَعۡلَمُ مَا تُبۡدُونَ وَمَا كُنتُمۡ تَكۡتُمُونَ ٣٣ 

Terjemahan: (31) Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar! (32) Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana" (33) Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan? (Q.S. Al-Baqarah: 31-33)

Quraish Shihab dalam tafsirnya menjelaskan surat al-Baqarah ayat 1 bahwa, setelah menciptakan Adam, lalu mengajarkannya nama dan karakteristik benda agar ia dapat hidup dan mengambil manfaat dari alam, Allah memperlihatkan benda-benda itu kepada malaikat."Sebutkanlah kepada-Ku nama dan karakteristik benda-benda ini, jika kalian beranggapan bahwa kalian lebih berhak atas kekhalifahan, dan tidak ada yang lebih baik dari kalian karena ketaatan dan ibadah kalian itu memang benar," firman Allah kepada malaikat.

Kemudian penjelasan Quraish Shihab tentang ayat ke 2 surat al-Baqarah adalah, Malaikat menyadari kelemahannya seraya berkata, "Ya Tuhan, kami benar-benar menyucikan-Mu dengan kesucian yang sesuai dengan zat-Mu. Kami mengakui kelemahan kami dan tidak akan membantah-Mu. Tidak ada yang kami ketahui kecuali apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Engkaulah yang mengetahui segala sesuatu dan Mahabijaksana atas segala yang Engkau lakukan." Dan penjelasannya tentang ayat ke tiga adalah, Allah berfirman kepada Adam, "Hai Adam, beritahulah nama benda-benda ini kepada malaikat." Adam kemudian melakukan perintah itu dan menunjukkan kelebihannya atas mereka. Di sini, Allah berfirman kepada mereka dengan mengingatkan keluasan ilmu-Nya, "Bukankah sudah Aku katakan kepada kalian bahwa Aku benar-benar mengetahui segala yang gaib di langit dan di bumi, dan tidak ada seorang pun yang mengetahuinya kecuali Aku, dan Aku mengetahui apa yang kalian tampakkan dalam ucapan dan apa yang kalian sembunyikan di dalam hati?". (Tafsirq.com)

Keangkuhan dan Kesombongan Iblis


وَإِذۡ قُلۡنَا لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ ٱسۡجُدُواْ لِأٓدَمَ فَسَجَدُوٓاْ إِلَّآ إِبۡلِيسَ أَبَىٰ وَٱسۡتَكۡبَرَ وَكَانَ مِنَ ٱلۡكَٰفِرِينَ 

Terjemahan: Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir (Q.S. Al-Baqarah: 34)

Ayat ini selain sebagai cerita sejarah yang menjelasakan tentang kesombongan salah satu malaikat yang sudah pensiun dan diusir dari surga yaitu iblis, juga sebagai peringatan kepada manusia, agar tidak sombong, angkuh, dan takabur, kalau tidak maka, termasuk golongan orang-orang kafir.

Iblis tidak ingin sujud kepada nabi Adam karena dia beranggapan lebih mulia dari nabi adam. Baginya yang diciptakan dari api derajatnya lebih tinggi dari manusia yang diciptakan dari tanah. Kesombingan inilah yang membuatnya diusir dari surga, dan menjadi penggoda bagi manusia. Wallahu a'lam.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama