Pengertian dan Asas-Asas Model Pembelajaran Kontekstual (CTL)

Pengertian dan Asas-Asas Model Pembelajaran Kontekstual (CTL)
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Sekarang timbul pertanyaan apakah belajar itu sebenarnya? Samakah belajar dengan latihan, dengan menghafal, dengan pengumpulan fakta dan studi ? Tentu saja terhadap pertanyaan tersebut banyak pendapat yang mungkin satu sama lain berbeda. Sedangkan bagaimana dengan pembelajaran yang berbasis kontekstual?

Pengertian Model Pembelajaran Kontekstual (CTL)


Pembelajaran Kontekstual adalah Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu proses strateegi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi nyata sehingga mendorong siswa utuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.

Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus kita pahami. Pertama, CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, yang artinya proses belajar di orientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Prsoses belajar dalam konteks CTL tidak mengaharapkan agar siswa hanya menerima pelajaran, akan tetapi proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran.
Kedua, CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara penagalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat merealisasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa ateri itu akan bermakna secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajari akan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan.

Ketiga, CTL mendorong siswa agar dapat menerapkan dalam kehidupan, artiya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang di pelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Materi pelajaran dalam konteks CTL bukan untuk ditumpuk di otak dan kemudian dilupaka, akan tetapi sebagai bekal mereka dalam mengurangi kehidupan nyata.

Asas-Asas Pembelajaran Kontekstual (CTL)


CTL sebagai suatu pendekatan pembelajaran memiliki 7 asas. Asas-asas ini yang mendalangi pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL. Seringkala asas ini disebut juga komponen-komponen CTL. Selanjutnya ketujuh asas ini dijelaskan di bawah ini.

1. Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. Di muka telah dibahas bahwa filsafat konstruktivisme  yang mulai digagas oleh Mark Baldawin dan dikembangkan dan diperdalam oleh Jean Piaget menganggap bahwa pengetahuan tu terbentuk bukan hanya sebagai subjek yang menangkap setiap objek yang diamatinya.

2. Inkuiri

Asas kedua dalam pembelajaran CTL adalah Inkuiri. Artinya, proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. Dengan demikian dalam proses perencanaan, guru bukanlah mempersiapkan sejumlah materi yang harus dihafal, akan tetapi merancang pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat menemukan sendiri materi yang harus dipahaminya.

3. Bertanya (Questioning)

Belajar pada hakikatya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan. Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap Individu, sedangakan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang dalam berfikir. Artinya proses pembelajaran diorientasikan pada pengalaman secara langsung. Mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan yang nyata, artinya siswa dituntut untuk menagkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Mendorong siswa untuk dapat menerapkan dalam kehidupannya artinya, CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilaku dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam berinteraksi sosial

4. Masyarakat Belajar (learning comunity)

Leo Semenofich Vygotsky, seorang Psikology Rusia, menyatakan bahwa pengetahuan dan pemahaman anak ditopang banyak oleh komunikasi dengan orang lain. Suatu permasalahan tidak mungkin dapat dipecahkan sendirian, tetapi membutuhkan bantuan orang lain. Kerja sama saling memberi dan menerima sangat dibutuhkan untuk memecahkan suatu persoalan

5. Pemodelan (modeling)

Yang dimaksud dengan asas meodeling proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa

6. Refleksi (reflection)

Refleksi adalah proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari yang dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian atau peristiwa pembelajaran yang telah dilaluinya. Melalui proses refleksi, pengalaman belajar itu akan dimasukkan dalam struktur kognitif siswa yang pada akhirnya akan menjadi bagian dari pengetahuan yang dimilikinya

7. Penilaian nyata (authentic assessent)

Proses pembelajaran konvensional yang sering dilakukan guru pada saat ini, biasanya ditekankan kepada perkembangan aspek intelektual, sehingga alat efaluasi yang digunakan terbatas pada pengguna tes. Dengan tes dapat diketahui seberapa jauh siswa telah menguasai materi pelajaran.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama