Fungsi dan Peranan Lembaga Pendidikan Keluarga

Fungsi dan Peranan Lembaga Pendidikan Keluarga
Lingkungan pendidikan keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama bagi anak, karena dalam keluarga inilah anak pertama kali mendapatkan pendidikan dan bimbingan. Pendidikan keluarga juga merupakan lingkungan pendidikan yang utama, karena sebagian besar hidup anak bersama dengan keluarga, sehingga anak mendapatkan pendidikan yang paling banyak dari keluarga.

Tugas utama dari keluarga adalah sebagai peletak dasar pendidikan akhlak dan pendidikan keagamaan. Perilaku dan sifat anak kebanyak diambil dari kedua orang tua dan keluarga lain yang berada dalam lingkungan keluarga. Hal inilah yang menyebabkan lingkungan keluarga harus benar-benar baik sehingga anak akan mencontohkan apa yang dia lihat secara langsung.

Di dalam undang-undang Perkawinan No. 1 tahun 1974 Pasal 1, dikatakan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan sejahtera, berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Anak yang lahir dari perkawinan menjadi anak yang sah dan menjadi hak dan tanggung jawab orang tua untuk memelihara dan mendidiknya dengan sebaik-baiknya. Tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak dimulai dari anak lahir hingga dia menikah atau bisa berdiri sendiri menanggung hidupnya.

Pengalaman Pertama Masa Kanak-kanak


Di dalam keluargalah anak mulai mengenal hidupnya. Hal ini perlu disadari oleh tiap keluarga bahwa anak lahir dari lingkungan keluarga yang tumbuh dan berkembang hingga ia melepaskan diri ketika sudah dewasa nanti. Anak akan mengalami semua perkembangan dirinya dalam keluarga, jika keluarga meleskan anak berkembang sendiri tanpa ada pengendalian dan pendidikan dari orang tua maka, dia akan mengalami perkembangan yang tidak seimbang, karena lingkungan yang dia temukan pertama kali tidak memberikan pengalaman hidup yang baik.

Pendidikan dalam keluarga memberikan pengalaman pertama bagi anak yang merupakan faktor penting dalam perkembangan kepribadiannya. Pendidikan anak dalam keluarga harus diperhatikan dengan baik, karena dari sinilah keseimbangan jiwa dalam perkembangan akan ditentukan.

Dalam pengalaman pertama masa kanak-kanak, orangtualah yang akan memberikan corak warna terhadap anaknya. Kehidupan seorang anak pada saat itu sangat ditentukan atau tergantung pada orang tuanya. Orang tua merupakan tempat bergantung anak secara wajar, dan memiliki hubungan yang bersifat alami dan kodrati.

Menjamin Kehidupan Emosional Anak


Suasan di dalam rumah sendiri yaitu di lingkungan keluarga merupakan suasana yang penuh dengan cinta kasih, simpati, aman, tentram dan susana yang saling percaya mempercayai. Dari sinilah maka, kebutuhan emosional anak dapat dipenuhi dengan baik. Hal ini disebabkan karena adanya hubungan darah antara pendidik (dalam hal ini orang tua) dengan anak sebagai orang yang terdidik. Model pendidikan dalam keluarga ini sangat erat dengan rasa cinta dan kasih sayang yang murni.

Pendidikan emosional anak dalam keluarga harus benar-benar diperhatikan oleh orang tua, sedikit saja terjadi kesalahan, maka pertumbuhan emosional anak akan mengalami gangguang atau mengalami kelainan-kelainan yang tidak normal, seperti anak yang tidak tinggal dengan orang tuanya. Berdasarkan beberapa penelitian bahwa anak yang tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tua dengan baik, seperti mereka yang tidak diperhatikan oleh orang tua, atau mereka yang berada di panti asuhan, kemungkinan besar mengalami kelainan kejiwaan seperti menjdai seorang anak yang pemuli, agresif, dan lain-lain. Hal ini pada awalnya disebabkan karena kurangnya perhatian dan kasih sayang yang merupakan kebutuhan dasar bagi anak.

Beberapa penelitian juga menunjukan bahwa, anak yang kurang mendapatkan cinta dan kasih sayang lebih memingkinkan untuk melakukan tindakan kejahatan. Cinta kasih yang tidak didapatkan dari keluarga disebabkan karena orang tua yang super sibuk sehingga melupakan tanggung jawabnya dalam mendidik anak, suasana keluarga yang tidak religius, broken home dan lain sebagainya.

Menanamkan Dasar Pendidikan Moral


Pendidikan moral untuk pertama kali ditemukan oleh anak didik berasal dari orang tua dan lingkungan keluarga. Sikap yang ditunjukan orang tua akan ditiru oleh anak, sehingga keluarga merupakan teladan bagi anak. Pada awal kehidupannya, anak akan meniru apa yang dia lihat tanpa melalui filter terlebih dahulu. Sehingga jika moral yang baik yang dia lihat maka dia akan menjadi anak yang baik, namun jika sebalinya maka efeknya sangat buruk.

Selanjutnya semua nialai yang dikenal anak akan melekat pada orang-orang yang disenangi dan dikaguminya, dan dari sinilah salah satu cara atau proses yang ditempuh anak dalam mengenal nilai.

Memberikan Dasar Pendidikan Sosial


Ayah, ibu dan anak, merupakan lembaga sosial resmi yang tumbuh secara alami tanpa ada rekayasa yang dibuat. Dari sinilah dasar pertama anak mendapatkan pendidikan sosial sebelum dia mengal lingkungan sosial yang lebih besar. Sehingga perlu menumbuhkan benih-benih kesadaran sosial pada anak dengan melatih kehidupan yang penuh dengan rasa saling tolong menolong, gotong royong, menjaga ketertiban, membantu tetangga rumah, dan lain sebagainya.

Peletakan Dasar-dasar Keagamaan


Masa kanak-kanak merupakan masa yang paling baik untuk orang tua dalam mengenalkan dasar-dasar keagamaan kepada anak. Pada masa ini anak dengan mudah menyerap semua pengetahuan yang berasal dari lingkungan dimana dia berada, sehingga pendidikan agam perlu ditanamkan, sehingga sejak dini akan sudah menganal agama sebagai bagian dari tata nilai kehidupan.

Pada masa awal kehidupan, anak perlu dilatih untuk mengenal Tuhannya, anak perlu dilatih untuk menganal agamanya dan anak perlu dilatih untuk melakukan ibadah sejak dini. Selain itu pendidikan toleransi beragama juga perlu dikenalkan kepada anak, sehingga mereka dapat menyadari akan adanya perbedaan perbedaan pandangan beragama dan adanya agama lain yang patut dihargai dan dihormati keberadaannya.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama