Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Al-Quran Surat Al-Isra Ayat 4 Tentang Bani Israil [Teks Arab, Terjemahan, dan Tafsir]

Al-Quran Surat Al-Isra Ayat 4 Tentang Bani Israil [Teks Arab, Terjemahan, dan Tafsir]

Surat al-Isra ayat 4 menjelaskan tentang kelakuan anak keturunan Israil yang banyak membuat kerusan di atas muka bumi. Sejak dahulu kala mereka merupakan salah satu umat yang membangkang perintah Allah, merubah hukum Allah sesuai dengan keinginannya, dan berbuat sesuka hati berdasarkan kemauan mereka. Sehingga tidak mengherankan jika, saat ini mereka menjajah saudara-saudara kita di palestina dengan keji.

Untuk lebih lengkapnya tentang surat al-Isra ayat 4 tentang bani Israil yang selalu berbuat kejahatan di muka bumi dapat dilihat dalam tafsir al-Quran versi kementrian agama sebagai berikut.

Surat Al-Isra Ayat 4

وَقَضَيۡنَآ إِلَىٰ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ فِي ٱلۡكِتَٰبِ لَتُفۡسِدُنَّ فِي ٱلۡأَرۡضِ مَرَّتَيۡنِ وَلَتَعۡلُنَّ عُلُوّٗا كَبِيرٗا  

Artinya: Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar". (Al-Isra’: 4)

Tafsir Surat Al-Isra Ayat 4

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah telah mewahyukan kepada Musa a.s., sebagaimana termaktub dalam Kitab Taurat, bahwa Bani Israil akan membuat keonaran dua kali di bumi Palestina, sehingga Allah meng-gerakkan musuh-musuh mereka untuk membunuh, merampas, dan meng-hancurkan negeri mereka.

Sesudah bertobat, mereka dilepaskan Allah dari kesengsaraan ini, kerajaan mereka dikembalikan, dan dianugerahi kekayaan dan kekuatan, baik dalam bidang harta benda, maupun kekuatan dalam bidang keturunan dan pertahanan negara.

Akan tetapi, mereka kembali membuat keonaran, maka Allah swt mengerahkan kembali musuh-musuh mereka untuk menghancurkannya. Ini sebagai azab di dunia, dan di akhirat kelak mereka akan mendapat azab neraka Jahanam.

Di antara pembangkangan mereka ialah: Pertama, tidak mengindahkan perintah Allah dan mengubah isi kitab Taurat. Kedua, Kekejian mereka membunuh Zakaria dan Yahya serta usaha mereka untuk membunuh Nabi Isa a.s.

Mereka melakukan pembangkangan itu dengan menyombongkan diri dan menampakkan keangkuhan. Ini menunjukkan bahwa kejahatan-kejahatan yang mereka lakukan itu telah melampaui batas peri kemanusiaan.

Allah lalu menjelaskan akibat yang akan menimpa mereka, karena pembangkangan yang pertama, yaitu mereka akan mengalami kehancuran pada saat hukuman yang telah dijanjikan Allah tiba sebagai balasan yang setimpal atas kejahatan-kejahatan mereka.

Baik juga diterangkan di sini, bahwa Bani Israil mulai tahun 975 SM telah terbagi menjadi dua kerajaan. Pertama, kerajaan Yahudza di bagian selatan, yang terdiri atas dua suku Bani Israil, yaitu suku Yahudza dan Benyamin. Rajanya yang pertama ialah Rehoboam, putera Nabi Sulaiman. Kedua, kerajaan Israil di bagian utara yang terdiri atas 10 suku lainnya. Rajanya yang pertama bernama Jeroboam bin Nebat.

Pada tahun 70 SM kerajaan Israil diserang oleh raja 'Asyur yang bernama Sanharib. Raja ini dapat memasuki kota Samurra ibu kota kerajaan Israil, menawan Bani Israil, dan membawa mereka ke 'Asyur. Dengan demikian, runtuhlah kerajaan Bani Israil sesudah hidup selama 250 tahun. 

Disebabkan oleh keonaran Bani Israil yang tidak juga berhenti, maka Allah mengerahkan tentara Babilonia di bawah pimpinan rajanya Bukhtanashshar yang dikenal juga dengan nama Nebukadnezar. Tentara ini memperluas negerinya dengan jalan membunuh, merampas, dan merampok penduduk-penduduk negeri yang ditaklukkan. Mereka menyerang Bani Israil, membunuh para ulama dan pembesar dari kalangan mereka, merusak dan membakar kitab Taurat, dan bahkan menghancurkan kota suci mereka, Baitul Makdis (Yerusalem). 

Itulah nasib yang diderita Bani Israil karena telah menyimpang dari bimbingan wahyu Allah, dan cenderung menuruti kehendak hawa nafsu. Bahkan mereka mengalami nasib yang lebih jelek lagi, yaitu di antara Bani Israil ada yang dibawa ke Babilonia. Tiga kali mereka ditawan oleh Nebukadnezar. Penawanan yang ketiga dan terakhir terjadi pada tahun 558 SM. Akibat dari serangan Nebukadnezar ini runtuhlah kerajaan Yahudza.

Penutup

Dari penjelasan ayat di atas, dapat kita pahami bahwa anak keturunan dari Israil (Nabi Ya'qub) ini kebanyakan dari mereka tidak taat dengan Allah, dengan banyak membuat kerusakan. Mereka juga sangat sombog dengan perbuatan buruk itu, sehingga dalam ayat lain Allah mengancam mereka dengan siksaan yang sangat pedih.

Posting Komentar untuk "Al-Quran Surat Al-Isra Ayat 4 Tentang Bani Israil [Teks Arab, Terjemahan, dan Tafsir]"