Melihat Panggung Pertunjukan Ramayana Ballet Prambanan

Dalam sebuah pertunjukan tari, tempat pementasan bisa dilakukan dimana saja. Bisa di lapangan, ruangan tertutup, atau dimanapun. Tetapi biasanya, tidak sedikit yang memanfaatkan tempat tersebut dengan membangun sebuah panggung pertunjukan. Bangunan panggungnya bisa bersifat sementara ataupun permanen.

Pada dasarnya terdapat berbagai macam jenis desain panggung pertunjukan. Ada arena, proscenium, thrust, dan lain sebagainya. Untuk jenis fisiknya sendiri ada panggung tertutup (indoor), panggung terbuka (outdoor), dan panggung kereta. Yang jelas semuanya memiliki ciri khas yang berbeda-beda.

Berkaitan dengan adanya berbagai macam desain panggung, maka kemudian saya merasa tertarik untuk memberikan sebuah informasi yang berkaitan dengan panggung yang terdapat di Ramayana Ballet Prambanan. Mengingat bahwa Ramayana Ballet Prambanan memiliki beberapa macam jenis panggung sebagai tempat untuk pertunjukan tarinya, seperti panggung terbuka (Ramayana Open Air Stage), panggung tertutup (Ramayana Trimurti Indoor Theatre), dan panggung kinara-kinari (Ramayana Kinara-Kinari Stage). Dari adanya berbagai macam panggung tersebut, maka setidaknya kita bisa mengetahui sejarah pembuatan panggungnya dan alasan apa yang mendasari pihak manajemen tata pentas membangun tiga macam panggung tersebut. Oleh karenanya mari kita bahas satu persatu.

Perlu diketahui bahwa panggung Ramayana Ballet Prambanan yang bisa kita lihat sekarang, bukanlah panggung yang digunakan untuk pementasan perdana Ramayana Ballet Prambanan di tahun 1961. Panggung tersebut merupakan panggung baru yang digunakan sejak tahun 1981. Lalu pertanyaannya dimanakah panggung yang digunakan untuk pementasan pertama kali? Saat ini bisa dikatakan bahwa panggung tersebut sudah tidak bisa ditemui lagi. Tetapi apabila ingin tahu letak pastinya, maka anda bisa pergi ke area selatan Candi Prambanan. Ini sesuai dengan pernyataan dari Soedarsono dalam bukunya yang berjudul Seni Pertunjukan Indonesia dan Pariwisata yang menjelaskan bahwa panggung Ramayana Ballet Prambanan pada awalnya berada di sebelah selatan Candi Prambanan.

Meskipun sudah tidak berwujud tetapi Soedarsono menyebutkan bahwa ukuran panggung pertama Ramayana Ballet Prambanan dapat dikatakan cukup besar. Panggung tersebut memiliki ukuran kurang lebih 50x12 meter dengan jumlah tempat duduk sekitar 2000 sampai 3000 buah. Di ukuran yang begitu besar tersebut rupanya panggung Ramayana Ballet Prambanan hanya diselesaikan dalam waktu 90 hari. Arsitekturnya adalah Ir. Harsojo beserta kawan-kawannya, dengan dibantu oleh 1200 teknisi dan pekerja.

Pemilihan panggung Ramayana Ballet yang berlokasi di area Candi Prambanan muncul dari ide Djatikoesoemo. Moehkardi dalam bukunya yang berjudul Sendratari Ramayana Prambanan Seni dan Sejarahnya memaparkan bahwa ide didapat ketika Djatikoesoemo menonton pertunjukan Ballet Royal du Camboja di Candi Angkor Watt, Kamboja. Saat itu, Djatikoesoemo berpikir bahwa akan sangat menarik apabila menampilkan pertunjukan tari yang berlokasi di kompleks Candi Prambanan. Hal ini karena lokasinya yang strategis, serta adanya epos cerita Ramayana yang terdapat di relief Candi Prambanan.

Seiring berjalannya waktu, panggung Ramayana Ballet Prambanan kemudian dipindahkan di sebelah barat candi Prambanan. Soedarsono memaparkan bahwa pertimbangannya karena panggung yang terletak di sebelah selatan Candi Prambanan masih masuk dalam area situs Candi Prambanan. Dari adanya hal tersebut kemudian diputuskan untuk membuat panggung baru dengan kapasitas tempat duduk yang lebih sedikit, yakni sekitar 1000 buah. Panggung tersebut kini disebut dengan panggung Ramayana Open Air Stage. Sesuai dengan namanya yakni Open Air Stage, panggung ini dibuat dengan konsep area terbuka. Luas panggung terbuka berukuran sekitar 19x24 meter. Latar belakang panggungnya berupa Candi Prambanan. Yang menarik dari panggung ini adalah kita bisa melihat tiga buah candi utama yang ada di kompleks Candi Prambanan secara jelas. Ini disebabkan karena adanya sorotan lampu yang mengarah ke badan candi, sehingga ketika pementasan berlangsung candi ini terlihat sangat megah.

Kemegahan Candi Prambanan juga didukung dengan konsep tata panggung pertunjukan yang inovatif. Salah satunya adalah pemanfaatan panggung yang tidak hanya memusatkan pada satu bagian saja. Tetapi dengan memanfaatkan bagian panggung lain yang keberadaannya mungkin kurang disadari oleh penonton jika pertunjukannya belum dimulai. Seperti misalnya dengan memanfaatkan panggung bagian atas yang digunakan untuk adegan Anoman Obong. Semula, jika pertunjukan belum dimulai, penonton mungkin tidak sadar akan adanya panggung tersebut. Tetapi ketika adegan tersebut muncul, panggung rupanya dimanfaatkan untuk membakar dami atau padi kering yang berbentuk seperti rumah (diibaratkan kerajaan Alengka) dengan menggunakan api yang benar-benar nyata.

Gambar 1. Panggung Terbuka Ramayana Ballet Prambanan (Ramayana Open Air Stage) di waktu siang hari
Gambar 1. Panggung Terbuka Ramayana Ballet Prambanan (Ramayana Open Air Stage) di waktu siang hari

Panggung Ramayana Open Air Stage hanya dapat digunakan pada saat musim kemarau saja, atau sekitar bulan Mei sampai Oktober. Sementara untuk bulan November sampai April, yakni pada saat musim penghujan, pementasan Ramayana Ballet Prambanan diselenggarakan di panggung trimurti atau panggung tertutup atau Ramayana Trimurti Indoor Theatre.

Panggung trimurti terletak di sebelah selatan panggung Ramayana Open Air Stage. Model panggung ini berbentuk teater arena dengan ukuran sekitar 14x15 meter. Jika dilihat dari ukuran panggungnya, panggung trimurti berukuran lebih kecil dari panggung terbuka Ramayana Open Air Stage. Panggung ini bahkan hanya dapat menampung sekitar 330 penonton.

Berhubung ukuran panggung trimurti lebih kecil, jumlah penari yang tampil pun juga lebih sedikit. Hal ini tentunya berbeda dengan jumlah penari yang ditampilkan untuk pementasan di panggung terbuka, yang melibatkan banyak penari. Sementara itu, untuk adegan-adegan yang membutuhkan area terbuka, seperti adegan Anoman Obong kemudian disiasati dengan menggunakan smoke dan permainan lighting, serta tambahan properti api buatan.

Meskipun aura pertunjukan Ramayana Ballet Prambanan yang ditampilkan di panggung tertutup berbeda dengan yang ditampilkan di panggung berbeda, tetapi ada sisi lain yang menarik yang bisa kita nikmati. Salah satunya adalah kita bisa melihat penari dengan jarak yang lebih dekat. Hal tersebut setidaknya bisa membuat kita mengamati gerak dan ekspresi dari para penari secara detail dan dengan lebih saksama. Sehingga secara tidak sadar kita pun bisa ikut hanyut dalam sajian pertunjukannya.

Gambar 2. Panggung Tertutup Ramayana Ballet Prambanan/Panggung Trimurti (Ramayana Trimurti Indoor Theatre) di waktu siang hari
Gambar 2. Panggung Tertutup Ramayana Ballet Prambanan/Panggung Trimurti (Ramayana Trimurti Indoor Theatre) di waktu siang hari

Panggung lain yang juga digunakan sebagai tempat pertunjukan Ramayana Ballet Prambanan adalah panggung kinara-kinari (Ramayana Kinara-Kinari Stage). Panggung ini merupakan panggung yang paling baru diantara kedua panggung lainnya. Pembangunannya pun baru dimulai sekitar tahun 2000-an. Panggung kinara-kinari berukuran 20x13 meter. Panggung ini tidak memiliki tempat duduk yang paten karena konsepnya sendiri adalah panggung di area restoran.

Panggung kinara-kinari merupakan panggung outdoor yang juga mengandalkan Candi Prambanan sebagai latar belakang panggungnya. Yang berbeda dari panggung ini dengan kedua panggung lainnya adalah fungsi panggungnya. Panggung kinara-kinari hanya difungsikan untuk pementasan Ramayana Ballet yang sudah dipesan oleh pihak tertentu secara khusus, sementara panggung terbuka dan tertutup digunakan untuk pementasan secara regular (sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan perlu membayar tiket).

Meskipun begitu, tidak memungkiri bahwa panggung terbuka dan tertutup juga digunakan untuk menggelar pertunjukan Ramayana Ballet secara khusus. Hanya saja waktu pelaksanaan dan penggunaan panggung berbeda dengan jadwal pentas yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen.

Gambar 1. Panggung Terbuka Ramayana Ballet Prambanan (Ramayana Open Air Stage) di waktu siang hari
Gambar 3. Panggung Kinara-Kinari Ramayana Ballet Prambanan di waktu siang hari

Pemilihan lokasi dan model panggung Ramayana Ballet Prambanan agaknya tidak hanya berdasar pada faktor ketersediaan lahan kosong belaka, tetapi juga dengan mempertimbangkan suasana yang nyaman bagi wisatawan. Seperti dengan membangun panggung yang lokasinya strategis, yakni yang berada di area Candi Prambanan. Berkaitan dengan adanya perbedaan musim yang ada di Indonesia, panggung kemudian dibuat dalam dua jenis, yakni indoor dan outdoor. Selanjutnya demi dapat menambah income negara, pihak manajemen membangun panggung baru di area restoran. Tetapi panggung hanya dapat digunakan untuk pementasan yang sudah dipesan secara khusus saja. 

Penulis

profil penulis

Penulis : Kawuryansih Widowati          
Instagram : kawuryansihw

Jufri Derwotubun

Saya hanyalah seorang pengembara yang suka berpetualangan, menulis, dan membaca alam semesta.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama