Tips Mengatasi Anak yang Susah Diatur Menurut Ajaran Islam

Tips mengatasi anak yang susah diatur menurut hukum Islam sebagaimana firman Allah swt yang artinya; "Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar." (QS Al Anfaal:8:28). Ayat tersebut menerangkan dengan jelas, jika harta dan anak-anak yang dimiliki oleh seorang hamba adalah cobaan. Oleh sebab itu sebagai hamba harus bisa menerima dan mengaturnya dengan baik, untuk kebajikan sehingga dapat meningkatkan pahalanya di sisi Allah.

Menjadi orang kaya itu ujian dan memiliki anak yang tidak bisa diatu itu juga cobaan, semua sama-sama rahmat Allah hanya beda rasanya di hati. Anak adalah amanat orangtua yang dititipkan Allah. Apapun keadaannya dan kesulitan yang dihadapi dalam membesarkan dan merawatnya, itu adalah kewajibannya.

Namun keadaan sekarang sudah berubah, pola asuh dalam mendidiknya juga sudah lain harus mengikuti perkembangan jaman. Bila Anda sebagai orangtua tetap mempertahankan ego dan keyakinannya dalam mendidik seorang anak, maka bersiaplah menerima pertentanganya, mereka pasti melawan Anda.

Memang sedih rasanya, sebab tidak ada lembaga atau yayasan manapun yang mengajarkan tentang pendidikan orangtua kepada anak. Anda belum terlambat jika mendapati anak yang susah diatur oleh orangtuanya. Menurut hukum Islam berikut ini masih dapat Anda kerjakan, agar sifat anak-anak berubah, dan masa depannya juga pasti menjadi baik.

1. Rajin Mendoakan Anak


Rajin mendoakan kebahagiaan dan kebaikannya setiap waktu tak kenal putus asa, meski pada kenyataanya tiap saat harus menguras airmata, menahan sabar menghadapi ulahnya. Orangtua menjadi surga anak, bermilyar keindahan serta kehangatan ada di sana. Maka jadilah seperti demikian bagi putra-putri Anda.

2. Tidak Dapat Menjadi Contoh Yang Baik


Sebagai orangtua seharusnya menjadi contoh yang baik. Tanyakan pada diri sendiri, mengapa seorang anak sampai tidak bisa diatur? Mungkin saja kesalahan terletak pada sikap orangtuanya. Misalnya anak yang kecanduan main gadged hingga melupakan waktu belajarnya disekolah, bila diingatkan marah, tidak bisa disiplin. Itu semua tidak lepas dari sikap Anda sendiri. Terlalu memanjakan, memberi kebebasan bermain gadged hingga, anak melupakan tugas dan kewajibannya untuk belajar. Atau bisa jadi meniru dari gaya Anda, di mana seharian menghabiskan waktu di depan komputer, sibuk bermain sosmed, padahal Anda bukan pebisnis on line.

3. Mencoba Memahami Dunianya


Anak di masa usia tertentu akan mengalami pencarian jati diri, terjadi pada saat seorang anak mengalami perubahan dari masa anak menjadi remaja. Sebagai orangtua harus dapat memahami ini, bahwa ia punya dunia sendiri. Akan lebih baik jika Anda mau sedikit mengerti keinginan mereka, agar dapat meminimalisir kesalah-pahaman, sehinga mereka bisa berpikir tentang tanggung-jawabnya kelak di kemudian hari.

4. Menjadi Sahabat


Menjadi sahabat yang dimaksud di sini yaitu Anda memosisikan diri layaknya teman. Anak punya kebebasan dalam berbicara, menyampaikan pendapat termasuk juga keluh-kesahnya kepada orangtua tanpa perlu merasa takut dan dihakimi, jika kebetulan berbuat kesalahan.

5. Bersikap Lembut Tapi Tetap Tegas


Sebagai wujud kasih sayang orangtua kepada anak, sesekali memanjakan dengan meluluskan permintaan anak tidak masalah, asalkan Anda tahu benar kapan dan dalam keadaan apa permintaan tersebut dipenuhi. Selain itu Anda juga mampu bersikap tegas menolak, bila dirasa tidak baik bagi diri sang anak. Bersikap lembut tapi tetap tegas, nantinya akan mengajari anak punya prinsip kuat dalam hidup.

Jufri Derwotubun

Saya hanyalah seorang pengembara yang suka berpetualangan, menulis, dan membaca alam semesta.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama