Jangan Membakar Sampah, Bahaya Bagi Kesehatan Tubuh

Jangan Membakar Sampah, Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh
Beberapa bahan kimia dari asap pembakaran sampah itu sebagai ancaman buat kesehatan. Karbon monoksida serta formaldehida (formalin) merupakan dua zat paling utama dari hasil pembakaran yang sangat banyak menyebabkan penyakit pernafasan. Sekitar 29 % asap hasil pembakaran memiliki kandungan partikel logam memiliki ukuran kecil yang bisa tembus secara langsung ke paru-paru. Diluar itu, 10 % kandungan polutan dari sampah memiliki kandungan merkuri serta 40 % yang lain memiliki kandungan hidrokarbon aromatik polisiklik (PHA).

Asap pembakaran juga memiliki kandungan banyak materi tidak kasat mata seperti, hidrogen sianida, hidrogen klorida benzena, timbal, kromium, stiren, arsen, benzo (a) pyrene, furan, PCB, serta dioksin. Seluruh zat kimia ini jelas bukan untuk dikonsumsi manusia karena selain mencemari lingkungan juga sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

Bahaya Membakar Sampah di Berbagai Tempat


Tumpukan sampah yang ada didalam rumah sangat mengganggu pandangan mata dan juga mencemari lingkungan, atau saat sampah mulai menumpuk di tong sampah, halaman belakang rumah yang anda miliki, di tempat kerja, atau dimanapun itu, mungkin saja anda akan berfikir untuk cepat-cepat membakarnya supaya tidak makin menumpuk. Tanpa anda sadari, disinilah permulaan Anda mulai meracuni tubuh anda sendiri, keluarga, serta orang yang berada di sekitar lingkungan Anda.

Bahan kimia dari asap pembakaran sampah bukan sekedar langsung dapat terhirup oleh manusia, tapi dapat juga melekat pada beberapa benda yang ada di sekelilingnya. Misalnya pohon, tanaman di kebun, permukaan tanah, dan lain-lain.

Meskipun apinya telah padam, Anda masih tetap dapat terkena zat kimia hasil pembakaran sampah waktu Anda makan buah serta sayuran yang ditanam pada tanah yang terserang abu pembakaran. Hati-hati, anak-anak juga dapat juga turut terkena, waktu ia menyentuh beberapa benda di taman yang terserang asap pembakaran.

Bila beberapa bahan kimia itu selalu dihirup oleh manusia, maka ini bisa mengakibatkan sesak napas, batuk, pusing, infeksi mata, serta sakit kepala. Jika selalu dilewatkan, keadaan ini bisa tingkatkan resiko penyakit paru-paru, masalah system saraf, serangan jantung, serta beberapa jenis kanker yang membahayakan tubuh.

Bahaya membakar sampah nyatanya tidak berhenti hingga sampai disana. Kandungan dioksin dari sampah plastik mempunyai karakter karsinogenik serta bisa mengganggu system hormon pada tubuh. Toksin ini dapat juga menumpuk didalam lemak badan serta diserap oleh plasenta bayi pada ibu hamil. Jadi, sangatlah jelas jika membakar sampah beresiko jelek buat kesehatan bagi manusia, mulai dari yang masih dalam kandungan sampai yang sudah tua..

Lalu, bagaimanakah cara mengurus sampah yang benar serta aman? 


Nah, saat ini Anda sudah mengetahui bahaya membakar sampah untuk lingkungan serta kesehatan. Mulai sekarang ini, selekasnya hentikan rutinitas jelek itu serta beralihlah ke langkah yang lebih aman dalam mengurus sampah.

Di bawah ini merupakan beberapa strategi simpel yang dapat menolong untuk mengurangi jumlahnya sampah tak perlu membakarnya.

Jauhi pemborosan. Makin banyak produk rumah tangga yang Anda beli, makin banyak juga sampah yang akan diakibatkan olehnya. Jadi, belilah bahan makanan atau produk rumah tangga seperlunya saja serta pilih produk dengan kemasan yang sangat sederhana.

Pemakaian kembali. Misalnya ialah kaleng sisa makanan atau minuman diubah menjadi pot bunga, dan pot tanaman lainnya atau celengan, pakaian yang bekas pakai dirubah menjadi lap atau keset, dan lain-lain.

Daur Ulang. Pakai beberapa barang sisa yang masih tetap dapat dipakai serta daur lagi berubah menjadi beberapa barang baru yang ekonomis serta berguna. Contohnya membuat keranjang dari himpunan bungkus kopi, sampah koran berubah menjadi kertas daur ulang, dan lain-lain.

Buat jadi pupuk kompos. Daripada membakarnya, buatlah sisa-sisa bahan makanan serta daun-daunan berubah menjadi pupuk kompos untuk tanaman Anda.

Buang sampah dengan benar. Dibanding cepat-cepat membakarnya, buanglah sampah ditempat pembuangan akhir. Selain itu di zaman yang semakin modern ini, banyak tempat yang memfasilitasi daur ulang plastik rumah tangga berubah menjadi produk rumah tangga yang lebih berguna.

Jufri Derwotubun

Saya hanyalah seorang pengembara yang suka berpetualangan, menulis, dan membaca alam semesta.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama