Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Arc De Triomphe Paris Jatuh di Simpang Lima Gumul Kediri

Arc De Triomphe Paris Jatuh Simpang Lima Gumul Kediri

Monumen simpang lima gumul bagi saya merupakan karya yang mengagumkan, banyak bercerita dalam kebisuannya.

Ketika orang berbicara tentang kediri, maka ada dua hal yang biasanya paling sering diceritakan. Yang pertama adalah perkampungan bahasa Inggris atau tempat kursus bahasa Inggris di Kecamatan Pare, dan yang kedua adalah monumen yang terletak di simpang lima gumul kediri.

Monumen yang diresmikan sejak tahun 2008 ini berdiri tegak lurus menjulang ke langit dengan ketinggian 25 meter dari atas permukaan tanah. Tamannya begitu luas sehingga membuat pengunjung dapat melakukan berbagai macam aktifitas seperti kumpul bersama teman atau keluarga, photograpy, diskusi, dan lain sebagainya.

Arc De Triomphe Paris Jatuh Simpang Lima Gumul Kediri

Ketika pertama kali saya sampai di monumen ini, yang paling pertama saya lakukan adalah memotret patung yang mirip dengan gajah namun bertubuh manusia. Ketika saya bertanya kepada salah satu penjaga di sini tentang patung atau archa tersebut, dia menjelaskan bahwa "dulu orang kediri beragama hindu sebagaimana kebanyakan masyarakat nusantara dimasa kejayaan majapahit".

Dalam keyakinan agama hindu archa semacam ini disebut sebagai Dewa Ganesha yang mempunyai sifat keagungan seperti bijaksana, berpengetahuan, pelindung dan penolak bala.

Arc De Triomphe Paris Jatuh Simpang Lima Gumul Kediri

Monumen Simpang Lima Gumul mirip dengan Arc de triomphe de l'Étoile yang terletak di kota paris. Yang membedakan kedua bangunan ini adalah pada relief-relief yang ada di dinding-dinding banugnan. Kalau Gapura Kemengangan (Bahasa Indonesia) milik Prancis  menggambarkan tentang kekhasan daerahnya, maka monumen yang berada di simpang gumul menggambarkan tentang sejarah kediri, budaya kediri, hingga kesenian-kesenian khas kabupaten yang terletak di jawa timur ini.

Cerita perjalanan ke gumul ini begitu panjang dan melelahkan, padahal kalau orang yang sudah biasa ke sana pasti akan lebih mudah. Maklumlah kami yang menjelajah ke sini orang baru semua, yang tidak satupun yang tau rute ke simpang lima gumul. Kami hanya mengandalkan aplikasi GPS yang menempel di hp android, alhasil beberapa kali kami tersesat di kecamatan pare dan hampir saja kami melewati jembatan rusak yang tidak bisa di lalui oleh kendaraan. Beruntung ada warga yang baik hati dan tidak sombong memberi petunjuk secara rinci dan detail.

Perjalanan yang kami mulai dari kota malang menuju ke kota wisata batu hingga ke kediri dengan motor sewaan (rental) menemui banyak tikungan dan jurang yang curam. Jalannya sudah beraspal baik namun kelebaran jalan hanya bisa dilalui oleh dua kendaraan saja, sehingga butuh ekstra hati-hati. Namun bagi seorang penjelajah semakin besar tantangan yang ada di depan maka semakin berani untuk melewatinya.

Arc De Triomphe Paris Jatuh Simpang Lima Gumul Kediri

Ketika sampai di kecamatan pare ban motor kami pecah untuk kedua kalinya, sebelumnya ban motor ini sudah pecah di Kabupaten Malang. Sambil menunggu ban diperbaiki di bengkel, kami pergi melihat-lihat Masjid Agung An-Nuur yang tidak jauh dari lokasi kami. Di sana kami berfoto dan ketemu dengan dua orang traveler cewek yang berasal dari situbondo. Begitulah para traveling ketika ketemu pasti cepat dekat dan nyambung dalam bercerita.

Sekitar jam 04.00 WIB kami berpisah dengan kedua orang cewek tersebut dan melanjutkan perjalanan ke simpang lima gumul yang tak jauh dari pare, hanya sekitar 30 menit perjalanan.

Arc De Triomphe Paris Jatuh Simpang Lima Gumul Kediri

Kami begitu menikmati monumen itu ketika melewati terowongan bawah tanah untuk menuju ke halaman utama bangunan, ditambah lagi banyak pengujung yang datang setiap menitnya membuat suasan menjadi ramai dan seru.

Alamat: Simpang lima gumul berada di Jl. Raya Dadapan, Tugurejo, Ngasem, Kediri, Jawa Timur 64182. Hari buka setiap hari dan waktu berkunjung 24 jam.

    Posting Komentar untuk "Arc De Triomphe Paris Jatuh di Simpang Lima Gumul Kediri"