Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Disiplin Kerja Pegawai, Bentuk, Indikator, dan Faktor yang Mempengaruhi

Disiplin kerja merupakan sesuatu hal yang wajib ada dalam diri setiap pegawai, baik itu pegawai swasta maupun pegawai negeri, karena akan menentukan kinerja seorang pegawai. Kedisiplinan ini tidak bisa dianggap sebagai sesuatu hal yang sepele, tetapi sesuatu yang menjadi prioritas dalam kerja.

Pengertian Disiplin Kerja Pegawai, Bentuk, Indikator, dan Faktor yang Mempengaruhi
ilustrasi gambar by pixabay.com

Pengertian Disiplin Kerja Pegawai

Disiplin kerja yaitu suatu sikap dan perilaku seseorang yang menunjukkan ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban pada peraturan perusahaan atau organisasi dan norma-normal sosial yang berlaku melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya. Menurut Rivai (2011:15), disiplin kerja adalah suatu alat yang dipergunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seorang dalam memenuhi segala peraturan perusahaan. 

Menurut Handoko (2001:45), terdapat empat bentuk disiplin kerja, yaitu:

1. Disiplin Preventif. Disiplin preventif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah. 

2. Disiplin Korektif. Disiplin korektif adalah kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut.

3. Aturan Kompor Panas. Aturan ini pada hakekatnya menyatakan bahwa tindakan pendisiplinan hendaknya mempunyai ciri-ciri yang sama dengan hukuman yang diterima seseorang karena menyentuh sebuah kompor panas.

4. Disiplin Progresif. Disiplin progresif adalah memberikan hukuman-hukuman yag lebih berat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berulang. Tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengambil tindakan korektif sebelum hukuman-hukuman yang lebih serius dilaksanakan.

Indikator Disiplin Kerja 

Menurut Robinns (2005:11), terdapat enam indikaotr disiplin kerja, yaitu:

1. Ketepatan waktu datang ke temoat kerja. Disiplin waktu di sini diartikan sebagai sikap atau tingkah laku yang menunjukkan ketaatan terhadap jam kerja yang meliputi: kehadiran dan kepatuhan karyawan pada jam masuk kerja, 

2. Ketepatan jam pulang, Disiplin waktu di sini diartikan sebagai sikap atau tingkah laku yang menunjukkan ketaatan terhadap jam kerja yang meliputi: kehadiran dan kepatuhan karyawan pada jam pulang kerja, 

3. Kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Peraturan maupun tata tertib yang tertulis dan tidak tertulis dibuat agar tujuan suatu organisasi dapat dicapai dengan baik. Untuk itu dibutuhkan sikap setia dari karyawan terhadap komitmen yang telah ditetapkan tersebut. Kesetiaan di sini berarti taat dan patuh dalam melaksanakan perintah dari atasan dan peraturan, tata tertib yang telah ditetapkan. Serta ketaatan karyawan dalam menggunakan kelengkapan pakaian seragam yang telah ditentukan organisasi atau perusahaan.

4. Penggunaan seragam kerja, yang dipakai setiap hari disesuaikan dengan seragam yang digunakan.

5. Tanggung jawab dalam bekrja. Salah satu wujud tanggung jawab karyawan adalah penggunaan dan pemeliharaan peralatan yang sebaik-baiknya sehingga dapat menunjang kegiatan kantor berjalan dengan lancar. Serta adanya kesanggupan dalam menghadapi pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sebagai seorang karyawan

6. Pelaksanaan tugas sampai selesai, yaitu karyawan sekolah harus melaksanakan tugas dan tanggug jawab yang diberikan.

Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

Menurut Hasibuan (2002:30), terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat disiplin kerja, yaitu sebagai berikut :

1. Kemampuan. Kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini berarti bahwa tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan bersangkutan, agar dia bekerja sungguh-sungguh dan disiplin dalam mengerjakannya.

2. Balas Jasa. Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan atau pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan semakin baik terhadap pekerjaan, kedisiplinan merekaakan semakin baik pula.

3. Keadilan. Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan, karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya. Dengan keadilan yang baik akan menciptakan kedisiplinan yang baik pula. Jadi, keadilan harus diterapkan dengan baik pada setiap perusahaan supaya kedisiplinan karyawan perusahaan baik pula.

4. Ketegasan. Ketegasan pimpinan dalam melakukan Tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan karyawan perusahaan. Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang disiplin sesuai dengan sangsi hukuman yang telah ditetapkan. Ketegasan pimpinan menegur dan menghukum setiap karyawan yang disiplin mewujudkan kedisiplinan yang baik pada perusahaan tersebut.

Posting Komentar untuk "Pengertian Disiplin Kerja Pegawai, Bentuk, Indikator, dan Faktor yang Mempengaruhi"