Siapa Saja Orang-orang yang dirindukan Surga?

Surga merupakan salah satu tempat yang dalam gambaran al-Quran sebagai tempat yang sangat indah dan mempesona. Di dalamnya terdapat semua kemewahan, dan kesenangan yang tiada tara. Hal ini sebagaimana yang difirmankan Allah "Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan (Q.S. As-Sajdah: 17). Kemudian di ayat lain Allah berfirman "Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya" (Q.S. Al-Baqarah: 25).

Banyak ayat-ayat al-Quran dan hadis Rasulullah yang menggambarkan tentang surga. Lalu siapakah orang yang akan masuk surga itu? Pada dasarnya semua orang bisa saja masuk dan menikmati janji Allah ini, namun selama berada di dunia ini harus menjadi orang shaleh. Dalam pemahaman penulis orang shaleh adalah mereka yang mampu membangun hubungan baik dengan Allah, membangun hubungan baik dengan manusia, dan membangun hubungan baik dengan alam. Orang shaleh bukanlah orang-orang yang hanya menggunakan simbol-simbol agama untuk kepentingan politik, kepentingan kelompok, atau bahkan kepentingan individu. Mereka mereka yang menggunakan simbol agama untuk kepentingannya ini tak sedikitpun dirindukan surga.

Lalu siapa saja orang-orang yang dirindukan surga itu? Sebenarnya banyak sekali kriteria orang-orang yang dirindukan surga, diantaranya adalah sebagai berikut:

Orang yang Suka Membaca dan Mengamalkan Al-Qur`an


Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam, dan merupakan sumber hukum tertinggi. Siapa saja umat Islam yang membacanya akan mendapatkan pahala, apalagi melaksanakan isinya. Selain itu suatu saat di akhirat kelak, al-Quran akan memberi syafaat kepada mereka yang selalu membaca isinya dan mengamalkannya.

عَنْ أَبي أُمَامَةَ الْبَاهِلِىُّ رضى الله عنه قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم يَقُولُ « اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ

Abu Umamah Al Bahily radhiyallahu 'anhu berkata: 'Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bacalah Al Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa'at kepada orang yang membacanya" (H.R. Muslim).

عَنْ عَبْد اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضى الله عنه يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم « مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَتۡلُونَ كِتَٰبَ ٱللَّهِ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُواْ مِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ سِرّٗا وَعَلَانِيَةٗ يَرۡجُونَ تِجَٰرَةٗ لَّن تَبُورَ ٢٩ لِيُوَفِّيَهُمۡ أُجُورَهُمۡ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضۡلِهِۦٓۚ إِنَّهُۥ غَفُورٞ شَكُورٞ ٣٠ 

Terjemahannya: 29. Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi 30. agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. (Q.S. Fathir: 29-30)

Orang yang Suka Menjaga Lisan/Mulutnya


Menjaga lisan bukan perkara yang mudah, bahkan lidah lebih tajam daripada pedang. Lidah dapat menembus dan menghancurkan peradaban yang aman dan tentram. Lisan dapat merusak hubungan sesama manusia, olehnya itu menjaga lisan merupakan salah satu perintah dalam Islam.

Allah memerintahkan kepada kita untuk berbicara dengan perkataan-perkataan yang benar saja, jangan berdusta atau membicarakan orang lain. Dalam al-Quran surat Al-Ahzab ayat 70-71 Allah swt. berfirman.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا 

70. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,

يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

71. Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.

Dari Sahl bin Sa'id bahwa Rasulullah bersabda.

مَنْ يَضْمَنَّ لِي مَابَيْنَ لِحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ

"Barangsiapa bisa memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) apa yang ada di antara dua janggutnya dan dua kakinya, maka kuberikan kepadanya jaminan masuk surga" (H.R. Bukhari)

Yang dimaksud dengan apa yang ada di antara dua janggut adalah mulut, sedangkan apa yang ada di antara kedua kaki adalah kemaluan.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat yang dibenci oleh Allah yang dia tidak merenungi (akibatnya), maka dia terjatuh dalam neraka Jahannam.” (H.R. Al-Bukhari)

Orang yang Suka Memberi Makan Orang yang Lapar


Bagaimana rasanya jika anda dalam keadaan lapar? Pasti merasa tubuh sangat tidak enak, badan lemas dan tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak ada energi di dalam tubuh. Lapar juga bisa mendatangkan berbagi macam penyakit karena sistem imun dalam tubuh tidak kuat. Begitulah kira-kira gambaran orang miskin yang jarang makan, bahkan ada yang makan dua hari sekali atau bahkan lebih dari itu.

Olehnya itu memberi makan dalam artian membantu orang yang sedang susah menjadi salah satu perintah bagi umat Islam untuk melaksanakannya. Karena di dalam rezeki yang kita dapatkan ada hak orang lain yang harus dikeluarkan melalui sedekah, infaq, dan zakat.

Memberi makan orang yang lapar akan mendatangkan pahala yang sangat banyak dan merupakan perbuatan mulia yang akan mendapatkan balasan berupa surga di akhirat kelak, hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam hadis rasulullah sebagai berikut.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radiallahu anhu ia berkata, saya berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya jika aku melihatmu maka jiwaku akan tenang dan hatiku merasa senang. Beritahukanlah kepadaku tentang segala sesuatu". Rasululullah saw. bersabda, "Segala sesuatu diciptakan dari air". Saya berkata lagi, "Beritahukanlah kepadaku tentang sesuatu yang jika aku kerjakan maka aku akan masuk surga?" Rasulullah saw. menjawab, "Berilah makan kepada orang-orang miskin, tebarkanlah salam, sambunglah tali silaturrahim, dan shalatlah pada waktu malam pada saat manusia sedang tidur. Maka kamu akan masuk surga dengan selamat". (H.R. Thabrani)

Dalam hadi lain Rasulullah saw. bersabda,

إِنَّ فِى الْجَنَّةِ غُرَفًا يُرَى ظَاهِرُهَا مِنْ بَاطِنِهَا وَبَاطِنُهَا مِنْ ظَاهِرِهَا. فَقَالَ أَبُوْ مَالِكْ الْأَشْعَرِى: لِمَنْ هِيَ يَارَسُوْلَ اللهِ ؟ قَالَ: لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَبَاتَ قَائِمًا وَالنَّاسُ نِيَامٌ

Sesungguhnya di surga ada sebuah kamar, yang bagian luarnya dapat dilihat dari bagian dalamnya, dan bagian dalamnya dapat dilihat dari bagian luarnya. Abu Malik al-Asy'ari bertanya, "Untuk siapa kamar itu wahai Rasulullah?" Rasulullah menjawab, "Untuk orang yang berbicara dengan perkataan yang bagus, orang yang memberi makan orang miskin, dan orang yang bangun malam ketika manusia sedang tertidur. (H.R. Thabrani)

Kedua hadis di atas mengisaratkan bahwa, selain melakukan hubungan baik dengan Allah yaitu dengan melaksanakan shalat malam maka juga harus melakukan hubungan baik dengan manusia, dengan cara saling membantu antara satu dengan yang lain. Membantu di sini maksudnya adalah dalam hal kebaikan, seperti memberi makan orang yang sedang kelaparan. Jika hal ini dilakukan maka suatu saat di akhirat kelak Allah akan membalasnya dengan balasan yang lebih baik, sebagaimana hadis Rasulullah saw di bawah ini.

“Siapa pun mukmin memberi makan mukmin yang kelaparan, pada hari Kiamat nanti Allah akan memberinya makanan dari buah-buahan surga. Siapa pun mukmin yang memberi minum mukmin yang kehausan, pada hari kiamat nanti Allah akan memberinya minum dari minuman surga. Siapa pun mukmin yang memberi pakaian mukmin lainnya supaya tidak telanjang, pada hari kiamat nanti Allah akan memberinya pakaian dari perhiasan surga.” (H.R. Tirmizi).

Dalam pandangan Imam Ibnu Hajar yang berkata bahwa, "jika dengan memberikan minum pada anjing bisa mendapatkan pengampunan dosa, maka memberi minum pada manusia tentu pula akan mendapatkan pahala yg besar." (Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari 5: 42).

Orang yang Senantiasa Berpuasa di Bulan Ramadhan


Bepuasa di bulan ramadhan sebagaimana yang disebutkan dalam al-Quran surat al-Baqarah ayat 183 bahwa setiap orang mukmin diwajibkan untuk berpuasa dengan tujuan untuk bertaqwa kepada Allah. Ayat selanjutnya menyebutkan bahwa kewajiban jika ada orang yang sakit atau dalam perjalanan lalu tidak dapat berpuasa maka wajib digantikan pada hari-hari lain di bulan yang lain.

Banyak dalil yang menyebutkan bahwa dengan berpuasa di bulan ramadhan maka, akan mendapatkan balasan kebaikan yang sangat banyak dari Allah bukan hanya di dunia tetapi juga di akhirat kelak. Sebagaimana hadis Rasulullah saw. di bawah ini.


إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ - رواه البخاري ومسلم

"Sesungguhnya di surga ada pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa di hari kiamat masuk dari pintu itu. Tidak dibolehkan seorang pun memasukinya selain meraka. Lalu dikatakan, 'Dimana orang-orang yang berpuasa?' Mereka pun bangkit, tidak ada seorang pun yang masuk kecuali dari mereka. Ketika mereka telah masuk, (pintunya) ditutup dan tidak seorang pun masuk lagi." (H.R. Bukhari dan Muslim)

"Demi diri Muhammad di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak wangi (kasturi)." (HR. Abu Dawud)

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ - رواه البخاري

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dalam keadaan iman dan mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (H.R. Bukhari)

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu berkata, Rasulullah sallallahu’alaihi wasallam bersabda:

إذا دخل رمضان فتحت أبواب الجنة وغلقت أبواب جهنم وسلسلت الشياطين - رواه البخاري ومسلم

"Apabila datang bulan Ramadan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Ramadhan merupakan bulan yang sangat mulia yang di dalamnya terdapat begitu banyak kebaikan, bahkan jika umat Islam tau apa yang ada di dalam bulan itu maka, mereka akan menginginkan semua bulan adalah bulan ramadhan. Maka di bulan ramadhan pintu-pintu surga akan dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan semua setan dibelenggu. Di bulan ramadahan ini setiap orang yang berbuat kebaikan akan diberi pahala yang berlipat ganda, begitu pula sebaliknya. Olehnya itu marilah sama-sama kita berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan agar dirindukan surga.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama