Wisata Sejarah di Benteng Victoria Kota Ambon

Wisata Sejarah di Benteng Victoria Kota Ambon
Benteng Victoria terdapat di Kecamatan Sirimau, Kotamadya Ambon, Propinsi Maluku. Karena terdapat pas di dalam kota, jadi pengunjung langsung dapat berjalan kaki mengarah timur sejauh 300 mtr. dari Terminal Mardika. Di muka benteng ada kafe-kafe tenda yang jual beragam makanan kecil ciri khas Ambon.

Benteng Victoria adalah tempat bersejarah yang terdapat pas di pusat kota Ambon. Benteng tertua di Ambon ini di bangun oleh Portugis yang setelah itu di ambil alih oleh Belanda. Belanda lalu jadikan benteng ini menjadi pusat pemerintahan untuk mengeruk harta kekayaan orang-orang pribumi, berbentuk rempah-rempah yang melimpah di bumi Maluku.

Didalam benteng bisa didapati sisa-sisa meriam yang memiliki ukuran raksasa. Di beberapa kamar ada patung berukir terbuat dari kayu pilihan, peta perubahan kota Ambon dari era XVII sampai era IX, serta beberapa koleksi lukisan administratur-administratur Belanda di Maluku. Dengan lihat peninggalan ini pengunjung bisa merekam histori lahir serta perkembangan kota Ambon.

Sedang ruas jalan disamping depan benteng atau yang dimaksud “Boulevard Victoria” menghubungkan secara langsung mengarah bibir Pantai Honipopu. Pas di muka benteng, langsung dapat melihat Teluk Ambon yang begitu indah di kala sore hari tiba, terutama waktu matahari mulai terbenam.

Dalam sejarahnya, benteng Nieuw Victoria di bangun oleh Portugis pada tahun 1575 di bawah pimpinan pemerintahan Gubernur Gazapar de Mello. Gagasan pembangunan Benteng ini lalu berubah menjadi pemberi tanda lahirnya Ambon menjadi suatu kota. Oleh Portugis Benteng ini lalu diberi nama Nossa Senhora da Annuciada yang berarti hingga sampai disini Bunda Maria dibangun. Pada tahun 1605, lalu Belanda merebutnya di bawah pimpinan Steven van Derhagen serta. menyebut benteng ini menjadi Victoria yang berarti kemenangan.

Dalam perubahannya sepanjang beberapa era yang lalu benteng ini selalu berubah menjadi sentra untuk perkembangan kota Ambon. Pada tahun 1754 kota Ambon dirundung gempa besar yang mengakibatkan kerusakan kota Ambon termasuk juga benteng victoria. Perbaikan besar yang di kerjakan pemrintah Belanda serta oleh karenanya dikasihkan nama. baru yaitu Nieuw Victoria yang berarti kemenangan baru.

Pada saat pemerintahan Belanda, benteng ini berperan strategis, yaitu menjadi pusat pemerintahan kolonial. Di muka benteng ada pelabuhan yang dipakai menjadi jalur perhubungan laut antar pulau. Lewat pelabuhan ini juga kapal-kapal Belanda mengangkat hasil rempah-rempah untuk didistribusikan ke beberapa negara di benua Eropa. Berdekatan dengan benteng ini, juga ada pasar sebagai tempat untuk bertemunya pedagang-pedagang pribumi. Benteng ini dapat dipakai menjadi tempat pertahanan dari bermacam serangan orang-orang pribumi yang melakukan perlawanan. Serta, pas di muka benteng ini pahlawan nasional bernama Pattimura digantung, yaitu pada tanggal 6 Desember 1817.

Pada tanggal 25 April 1950, kelompok separatis yang di pimpin oleh DR. Robert Steven Soumokil memproklamasikan “Republik Maluku Selatan” (RMS). Uluran tangan pemerintah untuk mencari penyelesaian dengan cara damai tidak diterima oleh pihak RMS. Karenanya pemerintah RI memperlancar operasi militer ke Maluku yang di pimpin oleh Kolonel A. E. Kawilarang.

Pendaratan pertama dikerjakan di Namlea, Pulau Buru pada tanggal 14 Juli 1950. Setelah itu diduduki Pulau Tanimbar, kepulauan Aru Kei serta pulau-pulau kecil yang lain. Pada tanggal 28 September 1950 pasukan datang di pulau Ambon. Dalam pertarungan jarak dekat untuk merampas benteng Nieuw Victoria pada tanggal 3 Nopember 1950 di kota Ambon, Kelompok pimpinan Letnan II Kolonel Slamet Riyadi gugur, namun secara keseluruhan kota Ambon bisa di kuasai Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS). Dengan jatuhnya kota Ambon, kemampuan pokok RMS sukses dipatahkan.

Jufri Derwotubun

Saya hanyalah seorang pengembara yang suka berpetualangan, menulis, dan membaca alam semesta.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama