Gunung Binaiya adalah gunung tertinggi di Propinsi Maluku. Gunung ini membentang di Pulau Seram serta masuk ke lingkup Taman Nasional Manusela yang memiliki luas 189.000 hektar.
Pada tahun 1972 Taman Nasional Manusela dibagi jadi dua daerah yaitu Wae Mual seluas 17.500 hektar yang mencakup hutan dataran rendah di bagian utara. Flora yang hidup di area ini ialah bakau (Mangrove) dengan vegetasi seputar rawa-rawa, hutan damar (Agathis Alba), meranti (Shorea sp). Pada perbukitan sisi tengah yaitu daerah Wae Nua seluas sekitar 20.000 hektar.
Gunung Binaiya masuk ke Kabupaten Maluku Tengah. Propinsi Maluku. Untuk terhubung tempat ini dapat dilakukan dari ibukota propinsi Maluku, Ambon, memakai layanan angkutan bis menuju Pelabuhan Tulehu
Setiba di Tulehu, diteruskan menyeberang selat dengan memakai layanan speedboat menuju Pulau Seram, persisnya datang di Pelabuhan Wahai. Dari Wahai perjalanan diteruskan menuju desa Kanikeh saat kurang lebih 6 jam perjalanan. Kanikeh adalah desa paling akhir sebelum menuju puncak Gunung Binaiya.
Gunung Binaiya termasuk gunung yang unik karena menjulang dari ketinggian 0 mdpl. sampai 3055 mdpl. Dibagian kaki gunung, terdapat banyak sungai yang membentang seluas 6-8 meter.
Gunung Binaiya terdapat di lokasi pedalaman, sehingga sarana serta akomodasi untuk wisatawan hampir tidak ada, terkecuali hanya terdapat beberapa rumah adat masyarakat yang disiapkan untuk bermalam beberapa pendaki gunung yang ingin menginap.
Gunung Binaiya adalah satu dari tujuh puncak (Seven Summits) Indonesia, karena merupakan gunung paling tinggi di Maluku, dan mempunyai karakter berbentuk jalan pendakian yang esktrem serta track yang begitu menantang. Bahkan juga bisa-bisa membuat pendaki mengalami down serta pada akhirnya akan memutus untuk turun gunung.
Gunung Binaiya bukan Gunung Berapi, hingga tidak ada spot yang bau belerang. Penampilan dari gunung ini berbentuk seperti bongkahan batu karang raksasa yang berundak serta tampak megah. Mempunyai dua mata pedang yang menggoda keinginan banyak pendaki untuk sampai di puncaknya. Akan tetapi juga memberi ketakutan luar biasa khususnya buat pendaki pemula karena tracknya yang panjang serta begitu menghabiskan waktu serta tenaga.
Yang membedakan Gunung Binaiya tidak sama dengan gunung-gunung yang lain ialah lantaran pendakiannya mesti lewat perjalanan panjang hanya untuk sampai di kaki gunung. Di lain sisi, pendaki harus juga melalui track sungai serta daratan di pedesaan Maluku. Namun, walaupun melelahkan tetapi eksotisme alam dan kebiasaan budayanya dapat berubah menjadi penawar lelah dan letih buat pendaki.
Apabila kamu punya niat ingin ke sana, kamu dapat lewat jalan yang resmi, yakni memanfaatkan jalur pendakian pada bagian utara melalui desa Kanike atau bagian selatan melalui desa Piliana. Serta buat kamu yang merencanakan mendaki gunung Binaiya, maka teliti lagi keadaan keuanganmu karena projek pendakian ke gunung Binaiya memerlukan dana yang dapat menguras kantong. Di mana kamu mesti melalui perjalanan ke kota Ambon dengan pesawat atau kapal laut, kemudian menuju kaki gunung Binaiya, sehingga memerlukan dana yang lumayan banyak.
Danau Sebelum Gunung Binaiya |